SOP BUDIDAYA IKAN
LELE
Kebanyakan para pedagang benih ikan lele tak paham cara
pembesaran ikan lele yang baik dan benar, sebab mereka hanyalah pedagang (agen)
yang mencari keuntungan ditengah-tengah antara petani pembenih lele dengan
petani pembesar lele. Sebab itu setiap benih yang berhasil terjual kepada
pelanggan sudah tidak menjadi tanggung jawabnya lagi alias barang yang sudah
dibeli tidak bisa di kembalikan (mereka buang badan).
Sementara itu para pemula (newbie) budidaya ikan lele pun
sering sekali mensederhanakan persoalan budidaya lele itu, mentang-mentang
harga benih lele hanya kisaran Rp.200 per-ekor, dikira dengan hanya
diberi air apa saja pada kolam, ikan-ikan itu sudah pasti akan bisa hidup
dengan aman.
Pada bagian lain, para pengarang buku dan artikel tentang
budidaya lele juga kerap mensederhanakan permasalahan budidaya tersebut. Sering
kita baca di buku-buku karangan mereka tentang ungkapan bahwa ikan lele bisa
hidup pada “air dengan kondisi yang buruk sekalipun”. Tetapi fakta-fakta
dilapangan tidaklah demikian adanya, benih-benih ikan lele banyak yang mati di
tangan para pemula pembesaran lele, para pemula pun panik dan akhirnya patah
arang serta berhenti melakukan kegiatan pembudidaya ikan lele, untung saja tak
sampai bunuh diri.
Berdasarkan pengalaman dan ujicoba penulis selama 2,5 tahun
terakhir dibidang ini, mungkin tak berlebihan bila penulis membuat sebuah
panduan teknis budidaya ikan lele bagi para pemula sesuai dengan
perubahan-perubahan yang terjadi di lapangan. Apalagi setiap daerah tak pernah
sama kualitas sumber airnya, tak pernah sama suhu udaranya maupun
lingkungannya.
A. PERSIAPAN AIR KOLAM (Kolam Ukuran 4 X 2 X 1 Meter)
Sumber air kolam biasanya dari sumur patek, sumur bor
ataupun PDAM. Jika Anda menggunakan air PDAM, maka air tersebut penting di
endapkan dahulu dalam 2 hari dibawah sinar matahari agar kandungan kaforitnya
hilang dan menguap ke udara. Sebab benih lele tak tahan dengan air yang berkaforit.
Jika sumber air Anda adalah dari sumur ataupun sumur bor,
biasanya air itu mengandung logam berat seperti zat besi (Fe), Mangan (Mn),
Tembaga (Cu) dan bahkan beberapa sumur mengandung Mercury yang tak membuat
benih lele nyaman dan aman. Kualitas air seperti itu penting untuk diolah
terlebih dahulu.
Pengolahan air sumur atau sumur bor yang paling baik adalah
menggunakan tabung filter Karbon dan Mangnese, sebelum air di masukkan ke kolam
ikan lele. Jika Anda tak memiliki tabung filter Karbon dan Magnese bisa saja
menggunakan Kapur Dolomit 300 Gram/M3.
Jika kolam anda berukuran Panjang 4 Meter X Lebar 2 Meter X
Tinggi 1 Meter dengan ketinggian air kolam 70 cm, maka kebutuhan Kapur Dolomit
untuk luas kolam itu adalah : 4 X 2 X 0,7 X 300 Gram Dolomit = 1,7 Kg.
Taburkan merata Kapur Dolomit diatas pemukaan air 70 cm itu,
dan dalam 5-6 jam setelah penaburan Dolomit kandungan logam berat pada air akan
menghilang dan aman buat benih ikan Anda.
Jangan buru-buru beli benih ikan lele, sebab kolam Anda
penting sekali airnya dihijaukan dahulu agar dapat ditumbuhi oleh Alga dalam
5-6 hari dengan menggunakan pupuk Urea dan NPK. Sebab fungsi Alga dalam air
kolam itu sangat penting untuk mengendalikan suhu air kolam agar tak terlalu
panas saat siang hari dan tak terlalu dingin saat malam hari serta menghasilkan
plankton-plankton sebagai pakan tambahan lele.
B. CARA HIJAUKAN AIR KOLAM IKAN LELE DENGAN PUPUK UREA DAN
NPK
a. Pupuk Urea 3 PPM (Part Per Million) atau 3 gram/m3 air
kolam.
b. Pupuk NPK 1 PPM (Part Per Million) atau 1 gram/m3 air kolam.
b. Pupuk NPK 1 PPM (Part Per Million) atau 1 gram/m3 air kolam.
Jika kolam kita berukuran 4 X 2 meter dengan tinggi air 70
cm, maka kebutuhan pupuk Urea untuk kolam itu adalah : 4 X 2 X 0,7 X 3 Gram
Urea / M3 = 16,8 Gram Urea.
Sementara untuk pupuk NPK adalah : 4 X 2 X 0,7 X 1 Gram NPK
/ M3 = 5,6 Gram NPK. Larutkan kedua bahan pupuk itu dengan air, lalu tebarkan
merata disemua permukaan kolam Anda. Saran penulis, gunakan timbangan DIGITAL
untuk bahan kue, agar lebih akurat. Harga timbangan Digital di toko kelontong
atau toko pecah belah hanya kisaran Rp.50.000 s/d Rp.100.000,-
Biarkan air kolam yang sudah diberi Dolomit, Urea dan NPK
itu selama 5-6 hari dibawah sinar matahari sampai air-nya berwarna hijau, kalau
air kolam belum hijau boleh ditambahkan lagi Pupuk Urea 1 PPM atau 1 Gram/M3.
Warna air kolam nantinya memang tidak terlalu hijau sekali,
tetapi ini sangat aman bagi benih lele. Hijau air dengan pertumbuhan Alga akan
terus bertambah hijau dari hari ke hari seiring dengan bertambahannya kotoran
ikan pada kolam. Kotoran ikan dan sisa pakan yang mengendap di dasar kolam akan
menjadi pakan / nutrisi bagi perkembangan Alga tersebut. Alga yang akan
berkembang dikolam nanti diduga adalah Alga Chlorella ataupun Alga Scenedesmus.
C. PENEBARAN BENIH IKAN LELE PADA KOLAM
Setelah air hijau dalam 5-6 hari, maka pada hari ke 7-8
silahkan Anda beli benih lele di pasar atau di Farm. Untuk tebar benih kolam
normal, maka jika ukuran kolam Anda adalah 4 X 2 meter dengan tinggi air 70 cm,
maka jumlah benih lele yang Ideal anda tebar adalah : 4 X 2 X 0,7 X 250 ekor/M3
= 1.400 ekor.
Pilih waktu penebaran benih pada sore atau malam hari, maka
saat membeli dan membawa benih dari pedagang atau Farm sebaiknya pada sore hari
ke kolam Anda, karena pada waktu sore atau malam hari suhu air sudah sedikit
dingin sehingga mudah bagi benih lele melakukan penyesuaian suhu air dengan
suhu tubuhnya.
Jika Anda ingin tebar benih lebih padat lagi pada kolam
ukuran itu, maka kolam Anda harus dilengkapi dengan peralatan suplai Oxygen
sepertiVenturi
Air System (VAS), sehingga kolam ukuran 4 X 2 meter itu bisa anda isi 800
ekor/M3 atau 4.400 ekor dengan aman dan nyaman. Jika tak didukung oleh VAS,
jangan pernah mencoba menebar benih yang padat, sebab lele akan mati lantaran
kekurangan Oxygen terlarut di dalam air. Mengenai VAS bisa Anda lihat pada
artikel lain di Group ini.
D. CARA PEMBERIAN PAKAN / PELET YANG AMAN BAGI BENIH LELE
Penting untuk diketahui bahwa pelet kering yang langsung
ditaburkan ke kolam dapat merusak pencernaan ikan lele, sebab pakan / pelet itu
masih terlalu keras. Sebaiknya pelet dibibis dahulu dengan Probiotik RABAL yang
dibuat sendiri. Karena Probiotik RABAL mengandung bakteri Lactobacillus dan
Yeast yang sangat membantu keamanan pencernaan benih lele serta mengurai dan
mengurangi Amoniak lele pada air kolam.
Probiotik hasil fermentasi Ragi dan Bakteri Asam Laktat
(RABAL) yang akan kita produksi sendiri ini berisikan Lactobacillus dan Yeast.
Dari hasil penelitian Prof Ibnu Sahidhir dan kawan-kawan di Laboratorium Balai
Budidaya Air Payau (BBAP) Ujung Batee, Provinsi Aceh terhadap 4 merek Probiotik
terkenal untuk ikan air tawar yang beredar di pasaran saat ini mengadung isi
yang serupa.
Probiotik RABAL yang akan kita produksi sendiri ini tentu
dengan biaya yang sangat murah, digunakan untuk membibis pakan/pelet ikan lele
pada kolam hijau atau Green Water System (GWS), guna :
1. Meningkatkan nafsu makan dan pertumbuhan ikan lele.
2. Mempercepat waktu panen dan menghemat pakan / pelet.
3. Meningkatkan bobot ikan lele.
4. Meningkatkan penyerapan protein dari Alga air kolam dan pelet agar menjadi daging secara maksimal.
5. Menghilangkan / mengurangi bau air kolam GWS akibat amoniak dan gas beracun.
2. Mempercepat waktu panen dan menghemat pakan / pelet.
3. Meningkatkan bobot ikan lele.
4. Meningkatkan penyerapan protein dari Alga air kolam dan pelet agar menjadi daging secara maksimal.
5. Menghilangkan / mengurangi bau air kolam GWS akibat amoniak dan gas beracun.
PROSES PEMBUATAN PROBIOTIK RABAL :
1. Bahan-Bahan :
a. Air Bersih / Isi Ulang = 9 liter.
b. Yakult = 2 botol.
c. Ragi Tape = 1 butir
d. Molasses (Tetes Tebu / Gula Jawa / Gula Merah) = 1/2 liter.
e. Air Kelapa Murni (dari 1 butir buah kelapa yang sudah tua)
e. Jerigen 10 liter = 1 unit
b. Yakult = 2 botol.
c. Ragi Tape = 1 butir
d. Molasses (Tetes Tebu / Gula Jawa / Gula Merah) = 1/2 liter.
e. Air Kelapa Murni (dari 1 butir buah kelapa yang sudah tua)
e. Jerigen 10 liter = 1 unit
2. Cara Mengolah Bahan Probiotik RABAL :
Masukkan air bersih / air isi ulang sebanyak 9 liter ke
dalam Jerigen bersih, kemudian tuangkan 2 botol Yakult, 1/2 liter Molasses / 2
butir Gula Jawa yang dicairkan, 1 butir Ragi Tape (yg sudah di tumbuk halus)
dan Air Kelapa Murni ke dalam Jeringen yang telah berisi air bersih. Kocok
jerigen selama 5-8 menit agar semua bahan-bahan terlarut merata di dalam
jerigen.
Gula Merah / Molases yang dipanaskan agar mencair,
seharusnya di dinginkan dahulu sebelum di campur dengan bahan-bahan lainnya
diatas.
Simpan jerigen beserta bahan-bahan tersebut selama 7 hari
agar terjadi proses fermentasi dengan sempurna yang akan di tandai dengan
cairan di dalam jerigen berubah warna menjadi coklat / orange dan berbau
alkohol / tape. Setiap 1-2 hari sekali tutup jeringen dibuka untuk mengeluarkan
gas fermentasi, lalu jeringen ditutup rapat kembali dan disimpan di ruangan yg
sejuk.
F. PROSES PEMBIBISAN PROBIOTIK RABAL PADA PELET :
Setelah 7 hari masa fermentasi bahan Probiotik RABAL sudah
dapat Anda gunakan untuk membibis pakan / pelet ikan lele pada kolam hijau atau
Green Water System (GWS) dengan cara :
Campurkan 4-6 tutup botol Aqua hasil fermentasi Probiotik
RABAL yang dilarutkan dengan 1/4 liter air. Aduk merata. Selanjutnya dikocorkan
atau aduk cairan RABAL itu ke dalam 1 Kg pakan / pelet lele sampai meresap
rata.
Biarkan pelet dan probiotik RABAL meresap dalam 10-20
menit sebelum kemudian diberikan kepada ikan lele. Pencampuran pelet dengan
probiotik selama 10-20 menit baik untuk membantu proses pencernaan pakan pada
usus ikan lele. Jika pelet yang Anda bibis tak habis diberikan pada benih lele,
bisa Anda simpan untuk jadwal pemberian pakan selanjutnya.SEMOGA BERMANFAAT . . . MOHON Kritik dan saran perbaikan bagi para Master Kumis.
Nuwun.
jual azolla bandung - telp / what apps : 0896 3650 3911
BalasHapussedia bibit azolla pengiriman seluruh NKRI / tanaman paku air per paket per 1kg
kegunaan azolla :
- penghijau dan penjernih air kolam ikan, sawah, kolam terpal, kolam semen, taman air
- pakan alternatif alami ikan gurame, nila, mujair, mas, koi, lele, hias, belut, patin dll
- pakan alternatif unggas : ayam, bebek, entog, angsa, broiler, pelung, bangkok, buras/kampung dll
- pakan alternatif / pengganti rumput utk sapi, kambing, kerbau, domba tanpa ngarit / kemarau
- bahan baku pupuk hijau & kompos alami utk tanaman pekarangan, sawah, kebun, lahan gambut jadi sambil berkolam skalian punya stok pupuk sendiri..
- sebagai alternatif pengurai air limbah / lahan kritis berair sperti : bekas galian c, air tpa sampah, penetral air kolam pemancingan, air selokan limbah industri rumahan tahu /tempe / makanan tradisional
- penstabil keasaman air / PH dan kadar oksigen terutama kolam buatan : terpal, bak semen, toren cor tebar padat
- kandungan dan kegunaan lain ny bisa cari di google