Jumat, 14 November 2014

Pakan ternak Alternatif kecil-kecil besar Manfaat



 METODE BUDIDAYA AZOLLA SEBAGAI SUMBER PAKAN ALTERNATIF KAYA PROTEIN
keterangan :
-  Carilah azolla yang tumbuh di sawah dan perairan lainnya.
-  Siapkan kolam, petakan sawah atau bak plastic, kemudian genangi air setinggi 5-7 cm
-  Tambahkan pestisida Corbufuran misalnya furadan dengan takaran  0,2-0,3gr/m2 dan pupuk  SP 36 dengan takaran 6,5gr/m2
-  Taburkan bibit azolla  dengan takaran 50-70 gr/m2
- Biarkan selama 2 minggu atau lebih dengan menjaga ketinggian air. Azolla akan tumbuh menutupi permukaan air, selanjutnya siap dipanen.
Keterangan :
-   Siapkan bak plastic yang diisi tanah dengan ketinggian ± 2cm
-   Genangi air hingga ketinggian 2-3 cm
-   Taburkan spora azolla pada permukaan air dengan takaran 10 gr/m2
-   Biarkan wadah agar terkena cahaya
-   Spora selanjutnya akan berkecambah pada hari ke 10 & setelah 1 bulan akan menutup permukaan area. Pada saat tersebut azolla masih kecil
-   Pindahkan azolla pada bak yang lebih luas. Biarkan selama 2 minggu, maka akan diperoleh bibit azolla muda.
-   Selanjutnya dapat diperbanyak seperti halnya memperbanyak dengan menggunakan bibit tanaman muda

FERMENTASI AZOLLA DENGAN DEDAK UNTUK PAKAN IKAN
Keterangan :
-     Timbang azolla segar dengan dedak dengan perbandingan 70%:30%.
-     Campur dan aduk keduanya hingga homogen.
-     Masukan campuran ke dalam plastik atau kurung yang kedap air, kemudian ikat rapat.
-     Kantong selanjutnya dipendam dalam tanah dan ditutup rapat (anaerob). Biarkan masa fermentasi selama 3-4 hari.
-     Bongkar pendaman campuran azolla dan dedak hasil fermentasi. Hasil fermentasi dapat langsung diberikan pada ikan sebagai sumber protein.

Cara Budidaya Azolla

buat kolam terpal dan berikan lapisan tanah gembur/tanah liat kering  setebal 2 cm buat larutan kotoran sapi/kambing perbandingan 10 liter air dengan 2 kg kotoran sapi/kambing. taruh larutan diatas lapisan tanah dalam kolam isi kolam dengan air setinggi 5-10 cm dari atyas lapisan tanah tadi tebar azolla dan siram dengan pancuran kran air

Cara Menanam Azolla

Azolla termasuk tumbuhan aquatik yg mungil dan menawan, mudah di budidayakan dan cepat berkembang biak.
Dengan kandungan protein yang tinggi dan kaya akan vitamin, Azolla sangat baik bagi pertumbuhan ternak, ikan dan unggas. Selain itu azolla juga dapat di gunakan sebagai pupuk tanaman.
Cara Budidaya Azolla :
·      Siapkan lahan ukuran 2m x 1m
·      Isi dengan tanah & campuran pupuk kandang 50:50 setebal 5cm
·      Tambahkan pupuk SP 36 dengan takaran 6,5gr/m2
·      Isi dengan air kurang lebih 3 cm
·      Taburkan bibit azolla  dengan takaran 50-70 gr/m2
·      Biarkan selama 2 minggu atau lebih dengan menjaga ketinggian air.
·      Siramkan probiotik BIOCATFISH secara rutin 2 hari sekali, cukup 50ml/m2
·      Tunggu selama 2 minggu atau lebih dengan menjaga ketinggian air
·      Jika azolla sudah kelihatan menumpuk dan menebal menutupi permukaan kolam, menandakan siap dipanen.
·      Azolla dapat dipanen 1-2 minggu sekali, atau sesuai kebutuhan
·      Azolla untuk pakan ikan. Gurami, nila, bawal, Lele
·      Pemberian azolla kepada ikan lele sebaiknya dalam bentuk kering Jangan diberikan dalam bentuk basah. Hal ini penting dilakukan mengingat kadar air yang tinggi pada azolla yang jika dimakan ikan lele hanya akan mengeyangkan saja tetapi azolla yang dimakan proteinnya rendah. Alhasil ikan lele justru akan mengalami keterlambatan pertumbuhan.Mengapa hal ini bisa terjadi?? karena azolla yang basah dengan kandungan protein rendah jika dimakan oleh ikan, maka ikan akan merasa kenyang dengan cepat dan lama untuk lapar.Hal ini karena adanya serat seperti mekanisme kita jika memakan sayuran. Sehingga pakan pelet yang kita berikan justru akan sedikit dimakan oleh ikan lele. Kemudian pemberian azolla secara terus menerus juga kurang baik untuk pertumbuhan ikan. Walaupun ikan akan sehat tapi terkait dengan tinggkat perkembangan justru akan memperlambat. Mengapa hal ini bisa terjadi?? pemberian azolla secara terus menerus dalam keadaan basah menyebabkan ikan lele setiap saat akan terpenuhi kebutuhan pakannya. Saat ikan lele lapar sedikit saja maka azolla akan dimakan sedikit demi sedikit. Dan kita tau azolla basah kandungan proteinnya rendah. Jika ikan lele sudah kenyang hanya dari azolla. Sehingga jika kita memberikan pakan pelet dengan protein tinggi, alhasil pakan pelet kita tidak dimakan. Namun jika kita tangkap dan kita seser ikan kita. Kita akan mendapatkan ikan lele dengan perut yang gendut tapi miskin protein.
·      Sehingga disimpulkan pemberian azolla dalam bentuk basah kurang baik untuk pertumbuhan,sebaiknya diberikan dalam bentuk kering dengan protein yang tinggi. Namun diberikan ke dalam kolam klinik untuk menampung ikan yang sakit justru bisa sebagai diet yang baik untuk ikan lele. Ikan yang sakit memerlukan hijauan untuk memulihkan pencernaannya. Disinilah peran azolla sebagai pakan ikan yang sedang sakit.
·      Kesimpulan selanjutnya yaitu pemberian azolla baiknya dilakukan sebelum lele masuk atau perlakuan air kolam ikan selama 3-4 hari. Tujuannya yaitu untuk menetralkan air kolam ikan, menyerap polutan, dan menciptakan pakan alami didalam kolam. Setelah 4 hari dan dirasa air kolam sudah siap, angkat azolla dan pindahkan ke kolam lain, barulah ikan lele kita masukkan ke dalam kolam bekas azolla.
TIPS (dikumpulkan dari berbagai sumber) :
·      Sebagai pakan, Azolla sebaiknya diberikan kering(contoh kasus untuk lele-randifarm) terutama untuk ikan omnivora, tetapi pada contoh kasus yang lain, ikan herbivora(Gurame, Tawes, dll), ikan lebih menyukai bila azolla diberikan dalam kondisi segar dan itu boleh saja.
·      Pengeringan Azolla cukup diangin2kan, bila dijemur akan merusak nutrisi sejauh ini pemakaian azolla kering sudah terpakai sebagai campuran pellet dan pakan ternak(terbukti), pada ikan hanya pada ikan lele(data akan diupdate setelah ada info dr praktisi) (contoh kasus/subyektif) penempatan Azolla di kolam LELE tdk membuat LELE memakan Azolla, malah dimakan saat diberikan terpisah(dicampur pakan biasanya/pelet). Tp kalau di kolam GURAMI, Azolla Tidak Bisa Panjang Umur,karena bisa habis dalam sekejap
·      Penempatan Azolla dalam kolam ikan mampu meningkatkan kualitas air, karena kemampuan Azolla menyerap bahan berbahaya dalam air. AIR SEHAT=IKAN SEHAT=KANTONG SEHAT
kompos Azolla bisa digunakan sebagai media untuk media cacing lumbricus, dan azolla segarnya bisa untuk pakan. Cacing lumbricus sangat cepat dan mudah dibudidayakan, dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani ikan(dalam bentuk tepung atau hidup)
·      Cara, Waktu, Jumlah dalam penggunaan Azolla adalah relatif, subyektif, jadi jangan lelah untuk selalu mencoba mencari apa yg tepat untuk kebutuhan anda, “AZOLA BIAYA MINI HASIL MAXI“

Usaha Budidaya Azolla Microphylla
Azolla merupakan genus dari paku air mengapung suku Azollaceae. Terdapat tujuh spesies yang termasuk dalam genus ini, salah satu spesiensya adalah Azolla mirophylla. Azolla dikenal mampu bersimbiosis dengan alga biru-hijau Anabaena azollae dan mengikat nitrogen langsung dari udara. Potensi ini membuat Azolla baik digunakan sebagai pakan ternak dan pupuk hijau untuk tanaman. Pada kondisi optimal Azolla akan tumbuh baik dengan laju pertumbuhan 35% tiap hari. Nilai nutrisi Azolla mengandung kadar protein yang tinggi antara 24-30%. Kandungan asam amino essensialnya, terutama lisin 0,42% lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrat jagung, dedak, dan beras pecah (Arifin, 1996) dalam Akrimin 2002.
Meski sudah populer sejak awal tahun 1990-an, ternyata belum banyak petani membudidayakan dan memanfaatkan tanaman azolla (Azolla microphylla) untuk usaha taninya. Padahal manfaat tanaman air yang satu cukup banyak. Selain bisa untuk pupuk dan media tanaman hias, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak dan pakan ikan. Di Bali, azolla biasa dan sering dijumpai terapung di perairan sawah dan kolam ikan. Karena dianggap gulma, para petani lantas menyingkirkannya. Ditumpuk dan dibuang begitu saja. Padahal, bila dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman padi di sawah, azolla ini bisa menekan penggunaan pupuk urea sampai 65 Kg/ha.

Manfaat Azolla
1.  Pengganti Pupuk Kimia
Pemanfaatan azolla sebagai pupuk ini memang memungkinkan. Pasalnya, bila dihitung dari berat keringnya dalam bentuk kompos (azolla kering) mengandung unsur Nitrogen (N) 3 - 5%, Phosphor (P) 0,5 - 0,9% dan Kalium (K) 2 - 4,5K. Sedangkan hara mikronya berupa Calsium (Ca) 0,4 - 1%, Magnesium (Mg) 0,5 - 0,6%, Ferum (Fe) 0,06 - 0,26% dan Mangaan (Mn) 0,11 - 0,16%. Berdasarkan komposisi kimia tersebut, bila digunakan untuk pupuk mempertahankan kesuburan tanah, setiap hektar areal memerlukan azolla sejumlah 20 ton dalam bentuk segar, atau 6-7 ton berupa kompos (kadar air 15 persen) atau sekitar 1 ton dalam keadaan kering. Bila azolla diberikan secara rutin setiap musim tanam, maka suatu saat tanah itu tidak memerlukan pupuk buatan lagi.
Untuk membuat kompos azolla, caranya cukup mudah. Buat saja lubang ukuran (P x L x D) 3 x 2 x 2 meter. Kemudian azolla segar dimasukkan ke dalam lubang. Seminggu kemudian azolla dibongkar. Untuk mengurangi kadar air menjadi 15 persen, azolla yang sudah terfermentasi tersebut lantas dijemur. Setelah agak kering, baru dikemas dalam kantong plastik atau langsung digunakan sebagai media tanam.

2. Pakan ternak dan ikan
Azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, khususnya itik dan beragam jenis ikan omnivora dan herbivora. Sebagai pakan ternak, kandungan gizi azolla cukup menjanjikan. Kandungan protein misalnya, mencapai 31,25%, lemak 7,5%, karbohidrat 6,5%, gula terlarut 3,5% dan serat kasar 13%. Bila digunakan untuk pakan itik, penggunaan azolla segar yang masih muda (umur 2 - 3 minggu) dicampur dengan ransum pakan itik. Berdasarkan hasil penelitian, campuran azolla 15 persen ke dalam ransum ini bisa menekan 15 persen biaya pembelian pakan itik. Tentu saja hal ini cukup menguntungkan peternak karena bisa mengurangi biaya pembelian pakan itik.
Berdasarkan kajian di lapangan, dalam keadaan segar azolla bisa diberikan untuk pakan ikan gurami, tawes, nila dan karper. Dengan pemberian pakan berupa azolla, terbukti ikan tetap bisa tumbuh pesat. Tak kalah dengan ikan lainnya yang diberi pakan buatan berupa pelet.Di saat harga pupuk, pakan ternak dan pakan ikan mahal seperti saat ini, tak ada salah bila azolla ini menjadi salah satu alternatif pilihan usaha yang secara finansial cukup menguntungkan. Kata yang paling tepat adalah usaha budidaya Azolla baik untuk dibisniskan.
Sumber :http://www.wirausahaimpian.com/2013/09/usaha-budidaya-azolla-microphylla.html

Azolla Microphylla Pakan Kambing Sapi Alternatif Tanpa Ngarit  Azolla Microphylla Pakan Kambing Sapi Alternatif Tanpa Ngarit

Macam jenis pakan alternatif bagi kambing peliharaan anda, negara kita merupakan negara kepulauan terbanyak, yang memiliki berbagai macam ragam ekosistem baik hutan,tanah, rumput,dll, oleh sebab itu hampir disetiap daerah memiliki berbagai macam jenis pakan, disini akan diulas mengenai jenis dan macam pakan kambing yang ada.. .
Pakan Hijau-hijauan (rumput, legume & dedaunan)
Pakan hijauan terdiri dari macam jenis, yaitu pakan dari rumput-rumputan, pakan dari legume. dan dari dedaunan, Pakan rumput-rumputan diantaranya rumput gajah, rumput benggala, rumput raja dan turi. untuk pakan legume antara lain seperti lamtoro, kaliandra, kacang-kacangan, dan harendong, dan untuk pakan dedaunan ada daun nangka, daun jagung, jerami, daun mangga, daun, kersen, dll. daun-daunan hijau lebih disukai oleh kambing dibandingkan rumput. Komposisi masing-masing pakan tergantung pada kebutuhan ternak, yaitu antara kambing menyusui, pemacek dan dewasa.
Campuran daun-daunan dan rumput dengan perbandingan 1 : 1 akan saling melengkapi dan menjamin ketersediaan gizi yang lebih baik. Di samping itu, kambing tidak cepat bosan melahap pakan hijau yang tersedia. Hindari pemberian hijauan yang masih muda. Jika terpaksa digunakan hendaknya diangin-anginkan terlebih dahulu selama 3-4 jam, untuk menghindari terjadinya bloat (kembung) pada kambing.
 Pakan Limbah Industri dan Pertanian/alternative
Selain pakan hijauan, kambing juga menyukai pakan yang berasal dari limbah pertanian. Limbah industri yang dapat dijadikan pakan antara lain seperti ampas tahu, ampas tempe, ampas singkong, bungkil kedelai, bungkil kacang tanah, dedak padi, dan dedak jagung. Sementara contoh limbah pertanian antara lain seperti jerami padi, jerami jagung, daun singkong, daun nangka dan limbah kelapa.
Pakan Tambahan Pakan tambahan berguna untuk memenuhi kebutuhan mineral dan meningkatkan nafsu makan. Selain itu, pakan tambahan ini bermanfaat untuk menutupi kekurangan zat gizi yang terdapat pada hijauan. Sumber pakan tambahan berupa campuran mineral  (mineral mix) dari garam dapur, kapur, dan premix. Nantikan tips2 selanjutnya, keberhasilan tak luput dari saran dan kritikan,
Manfaat azolla microphylla untuk pakan alternatif  ternak kambing ternak sapi ternak bebek ternak unggas dan juga untuk pakan ikan
Pengertian  Azolla microphylla, telah kita bahas dalam artikel yang lain, banyak sekarang kita bahas pemanfaataannya. Kita akan bahas beberapa manfaat azolla microphylla untuk pakan alternatif ternak kambing, baik itu kambing etawa kambing gibas kambing jawa randu kambing merino kambing dan jenis kambing yang lain. manfaat azolla microphylla sebagai alternatif pakan ternak sapi, manfaat azolla microphylla sebagai pakan alternatif ikan, manfaat azolla microphylla sebagai alternatif pakan babi, manfaat azolla microphylla sebagi pakan alternatif unggas seperti ayam, bebek , itik , dan lain lain.
1. azolla microphylla sebagai pakan alternatif pakan organik  Ikan gura/ ikan nila / ikan lele 
Azolla microphylla dapat mengurangi atau menghemat penggunaan pakan pabrikan hingga 30%,, namun menurut beberapa literatur penggunaan dalam pakan biasanya sekitar 15% untuk lele. penggunaan dalam bentuk segar bisa diberikan untuk ikan gurami, ikan tawes dan ikan nila. Azolla microphylla dapat digunakan sebagai pakan alternatif organik bagi semua jenis ikan, sepeti ikan gurami ikan lele, ikan tawes dan ikan ikan yang lain
2. azolla microphylla sebagai pakan alternatif pakan organik  Unggas
menurut buku Penerapan Pertanian Organik yang ditulis oleh Rachman Sutanto Azolla bisa  dimanfaatkan untuk campuran pakan ayam,  dan itik, namu tetap dibatasi sekitar 15%, karena dapat mengganggu produktivitas telur. Penggunaan untuk itik bisa digunakan azolla segar umur 2-3 minggu dicampur dengan ransum itik atau bebek
3. azolla microphylla sebagai pakan alternatif pakan organik  Ruminansia seperti sapi kambing kelinci dan hewan ruminansia yang lain
Azolla dapat dimanfaatkan dalam bentuk segar, kering maupun fermentasi. bisa menggantikan hijauan untuk sapi dan dedak padi untuk babi. Kambing dan sapi menyukai azolla basah, jika digunakan campuran dalam bentuk kering maka biasanya sebagai pelengkap sumber protein.
Percobaan untuk sapi perah, penggunaan azolla 1.5 – 2 kg/hari dapat meningkatkan produksi susu sebesar 15%.


 Usaha Budidaya Azolla Microphylla

Azolla merupakan genus dari paku air mengapung suku Azollaceae. Terdapat tujuh spesies yang termasuk dalam genus ini, salah satu spesiensya adalah Azolla mirophylla. Azolla dikenal mampu bersimbiosis dengan alga biru-hijau Anabaena azollae dan mengikat nitrogen langsung dari udara. Potensi ini membuat Azolla baik digunakan sebagai pakan ternak dan pupuk hijau untuk tanaman. Pada kondisi optimal Azolla akan tumbuh baik dengan laju pertumbuhan 35% tiap hari. Nilai nutrisi Azolla mengandung kadar protein yang tinggi antara 24-30%. Kandungan asam amino essensialnya, terutama lisin 0,42% lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrat jagung, dedak, dan beras pecah (Arifin, 1996) dalam Akrimin 2002.
Meski sudah populer sejak awal tahun 1990-an, ternyata belum banyak petani membudidayakan dan memanfaatkan tanaman azolla (Azolla microphylla) untuk usaha taninya. Padahal manfaat tanaman air yang satu cukup banyak. Selain bisa untuk pupuk dan media tanaman hias, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak dan pakan ikan. Di Bali, azolla biasa dan sering dijumpai terapung di perairan sawah dan kolam ikan. Karena dianggap gulma, para petani lantas menyingkirkannya. Ditumpuk dan dibuang begitu saja. Padahal, bila dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman padi di sawah, azolla ini bisa menekan penggunaan pupuk urea sampai 65 Kg/ha.

Manfaat Azolla
1.    Pengganti Pupuk Kimia
Pemanfaatan azolla sebagai pupuk ini memang memungkinkan. Pasalnya, bila dihitung dari berat keringnya dalam bentuk kompos (azolla kering) mengandung unsur Nitrogen (N) 3 - 5%, Phosphor (P) 0,5 - 0,9% dan Kalium (K) 2 - 4,5K. Sedangkan hara mikronya berupa Calsium (Ca) 0,4 - 1%, Magnesium (Mg) 0,5 - 0,6%, Ferum (Fe) 0,06 - 0,26% dan Mangaan (Mn) 0,11 - 0,16%. Berdasarkan komposisi kimia tersebut, bila digunakan untuk pupuk mempertahankan kesuburan tanah, setiap hektar areal memerlukan azolla sejumlah 20 ton dalam bentuk segar, atau 6-7 ton berupa kompos (kadar air 15 persen) atau sekitar 1 ton dalam keadaan kering. Bila azolla diberikan secara rutin setiap musim tanam, maka suatu saat tanah itu tidak memerlukan pupuk buatan lagi.
Untuk membuat kompos azolla, caranya cukup mudah. Buat saja lubang ukuran (P x L x D) 3 x 2 x 2 meter. Kemudian azolla segar dimasukkan ke dalam lubang. Seminggu kemudian azolla dibongkar. Untuk mengurangi kadar air menjadi 15 persen, azolla yang sudah terfermentasi tersebut lantas dijemur. Setelah agak kering, baru dikemas dalam kantong plastik atau langsung digunakan sebagai media tanam.
2.    Pakan ternak dan ikan
Azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, khususnya itik dan beragam jenis ikan omnivora dan herbivora. Sebagai pakan ternak, kandungan gizi azolla cukup menjanjikan. Kandungan protein misalnya, mencapai 31,25%, lemak 7,5%, karbohidrat 6,5%, gula terlarut 3,5% dan serat kasar 13%. Bila digunakan untuk pakan itik, penggunaan azolla segar yang masih muda (umur 2 - 3 minggu) dicampur dengan ransum pakan itik. Berdasarkan hasil penelitian, campuran azolla 15 persen ke dalam ransum ini bisa menekan 15 persen biaya pembelian pakan itik. Tentu saja hal ini cukup menguntungkan peternak karena bisa mengurangi biaya pembelian pakan itik.
Berdasarkan kajian di lapangan, dalam keadaan segar azolla bisa diberikan untuk pakan ikan gurami, tawes, nila dan karper. Dengan pemberian pakan berupa azolla, terbukti ikan tetap bisa tumbuh pesat. Tak kalah dengan ikan lainnya yang diberi pakan buatan berupa pelet.Di saat harga pupuk, pakan ternak dan pakan ikan mahal seperti saat ini, tak ada salah bila azolla ini menjadi salah satu alternatif pilihan usaha yang secara finansial cukup menguntungkan. Kata yang paling tepat adalah usaha budidaya Azolla baik untuk dibisniskan.
Sumber :http://www.wirausahaimpian.com/2013/09/usaha-budidaya-azolla-microphylla.html
Azolla sebagai sumber pakan itik berprotein tinggi
Azolla merupakan satu-satunya genus dari paku air mengapung suku Azollaceae. Terdapat tujuh spesies yang termasuk dalam genus ini. Suku Azollaceae sekarang dianjurkan untuk digabungkan ke dalam suku Salviniaceae, berdasarkan kajian morfologi dan molekular dari Smith et al. (2006)
Azolla dikenal mampu bersimbiosis dengan bakteri biru-hijau Anabaena azollae dan mengikat nitrogen langsung dari udara. Potensi ini membuat Azolla digunakan sebagai pupuk hijau baik di lahan sawah maupun lahan kering. Pada kondisi optimal Azolla akan tumbuh baik dengan laju pertumbuhan 35% tiap hari. Nilai nutrisi Azolla mengandung kadar protein tinggi antara 24 – 30%. Kandungan asam amino essensialnya, terutama lisin 0,42% lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrat,  jagung, dedak, dan beras pecah (Arifin, 1996) dalam Akrimin 2002.
Tujuh jenis Azolla :
Asia
·      Azolla japonica Franch. & Sav. dari Jepang
·      Azolla filiculoides Lam.
·      Azolla pinnata R. Br. dari Asia Tenggara, juga dari Afrika
Afrika
·      Azolla nilotica Dcne. ex Mett.
Amerika
·      Azolla caroliniana Willd., dari Amerika Utara
·      Azolla mexicana Presl., dari Meksiko
·      Azolla microphylla Kaulf
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kandungan Nutrisi Azolla
Meski sudah diperkenalkan dan dipopulerkan sejak awal tahun 1990-an, ternyata belum banyak petani yang memanfaatkan tanaman azolla (Azolla pinnata) untuk usaha taninya. Padahal manfaat tanaman air yang satu ini cukup banyak. Selain bisa untuk pupuk dan media tanaman hias, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak dan ikan. Di Bali, azolla  sering dijumpai terapung di perairan, sawah dan kolam ikan. Karena dianggap gulma, para petani lantas menyingkirkannya. Ditumpuk dan dibuang begitu saja.
Azolla sp. banyak terdapat di perairan yang tergenang terutama di sawah-sawah dan di kolam, mempunyai permukaan daun yang lunak mudah berkembang dengan cepat dan hidup bersimbosis dengan Anabaena azollae yang dapat memfiksasi Nitrogen (N2) dari udara.
    Selain untuk pupuk dan media tanam, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, khususnya itik dan beragam jenis ikan omnivora dan herbivora. Sebagai pakan ternak, kandungan gizi azolla cukup menjanjikan. Kandungan protein misalnya, dapat mencapai 31,25 persen, lemak 7,5 persen, karbohidrat 6,5 persen, gula terlarut 3,5 persen dan serat kasar 13 persen.
   Bila digunakan untuk pakan itik, penggunaan azolla segar yang masih muda (umur 2 – 3 minggu) dicampur dengan ransum pakan itik. Berdasarkan hasil penelitian, campuran azolla 15 persen ke dalam ransum ini, terbukti tidak berpengaruh buruk pada itik. Maksudnya, itik tetap menyantap pakan campuran azolla ini dengan lahapnya. Produksi telur, berat telur dan konversi pakan juga tetap normal. Ini berarti penggunaan azolla bisa menekan 15 persen biaya pembelian pakan itik. Tentu saja hal ini cukup menguntungkan peternak karena bisa mengurangi biaya pembelian pakan itik.
   Hasil percobaan lainnya, penggunaan probiotik dan Azolla sp. dalam pakan terhadap pertambahan bobot badan dan karkas itik pejantan (alabio) sampai umur 11 minggu menjunjukan bahwa pemberian Azolla 5% dan probiotik dapat meningkatkan perambahan bobot badan sebesar 1.577,20 gram/ekor, bobot karkas 800,50 gram/ekor dan menurunkan konversi pakan menjadi 7,70 dibanding perlakuan lainnya, walaupun konsumsi pakan tidak berbeda antar perlakuannya. Hal ini menunjukan bahwa Azolla dapat dipertimbangkan sebagai bahan campuran pakan mengingat potensinya yang cukup melimpah.

MENGENAL AZOLLA
Azolla sp. adalah jenis tumbuhan paku air yang mengapung banyak terdapat di perairan yang tergenang terutama di sawah-sawah dan di kolam, mempunyai permukaan daun yang lunak, mudah berkembang dengan cepat dan hidup bersimbosis dengan Anabaena azollae yang dapat memfiksasi Nitrogen (N­­2) dari udara.
Gambar 1. Azolla
Pada kondisi optimal azolla akan tumbuh baik dengan laju pertumbuhan 35% tiap hari Nilai nutrisi azolla mengandung kadar protein tinggi antara 24-30%. Kandungan asam amino essensialnya, terutama lisin 0,42% lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrat jagung, dedak, dan beras pecah (Arifin, 1996).
Seiring dengan perkembangan pupuk hijau, penggunaan azolla ini kini lebih banyak dimanfaatkan untuk budidaya perikanan. Dengan adanya kegiatan budidaya ikan mina padi dengan azolla, selain menjadikannya sebagai pakan perikanan juga konstribusi dapat digunakan untuk peningkatan produksi padi.
KEMAMPUAN AZOLLA SEBAGAI SUMBER PENYUMBANG NITROGEN
Suatu penelitian internasional di mana Indonesia (Batan) ikut terlibat yang disponsori oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA-Wina) menggunakan 15N menunjukkan bahwa azolla yang bersimbiosis dengan Anabaena azollae dapat memfiksasi N2-udara dari 70% – 90%. N2-fiksasi yang terakumulasi ini yang dapat digunakan sebagai sumber N bagi padi sawah.
Dari beberapa penelitian diperoleh bahwa laju pertumbuhan azolla adalah 0,355 – 0,390 gram per hari (di laboratorium) dan 0,144 – 0,860 gram per hari (di lapang). Pada umumnya biomassa azolla maksimum tercapai setelah 14 – 28 hari setelah inokulasi. Dari hasil penelitian Batan diketahui bahwa dengan menginokulasikan 200 g azolla segar per m2 maka setelah 3 minggu, Azolla tersebut akan menutupi seluruh permukaan lahan tempat azolla tersebut ditumbuhkan.
Dalam keadaan ini dapat dihasilkan 30 – 45 kg N/ha berarti sama dengan 100 kg urea. Ditemukan juga bahwa azolla tumbuh kembang lebih baik pada musim penghujan daripada musim kemarau.
BUDIDAYA AZOLLA
Budidaya azolla dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu menumbuhkan azolla dari bibit muda dan dari spora.
1. Dengan Bibit Tanaman Muda
-  Carilah azolla yang tumbuh di sawah dan perairan lainnya.
-  Siapkan kolam, petakan sawah atau bak plastik, kemudian genangi air setinggi 5 – 7 cm.
-  Tambahkan pestisida Corbufuran misalnya furadan dengan takaran 0,2 – 0,3gr/m2 dan pupuk SP 36 dengan takaran 6,5 gr/m2.
-  Taburkan bibit azolla dengan takaran 50 – 70 gr/m2.
-  Biarkan selama 2 minggu atau lebih dengan menjaga ketinggian air. Azolla akan tumbuh menutupi permukaan air, selanjutnya siap dipanen.
2. Dengan Spora
-   Siapkan bak plastik yang diisi tanah dengan ketinggian + 2 cm.
-  Genangi air hingga ketinggian 2 – 3 cm.
-  Taburkan spora azolla pada permukaan air dengan takaran 10 gr/m2.
- Biarkan wadah agar terkena cahaya.
- Spora selanjutnya akan berkecambah pada hari ke-10, dan setelah 1 bulan akan menutup permukaan area. Pada saat tersebut azolla masih kecil.
-  Pindahkan azolla pada bak yang lebih luas. Biarkan selama 2 minggu, maka akan diperoleh bibit azolla muda.
-  Selanjutnya dapat diperbanyak seperti halnya memperbanyak dengan menggunakan bibit tanaman muda.
FERMENTASI AZOLLA DENGAN DEDAK UNTUK PAKAN IKAN
Azolla sebagai sumber protein dapat digunakan sebagai sumber pakan alternatif untuk ikan. Sebelum azolla digunakan sebagai sumber pakan, sebaiknya terlebih dahulu dilakukan fermentasi dengan campuran bahan pakan yang lain misalnya dedak. Fermentasi dilakukan untuk mempermudah ikan dalam mencerna protein yang terdapat dalam azolla dan dedak karena ikan tergolong ke dalam hewan usus pendek.
Adapun langkah-langkah dalam fermentasi azolla adalah:
-  Timbanglah azolla segar dan dedak dengan perbandingan 70%:30%.
-  Campur dan aduk kedua bahan hingga homogen.
-  Masukan campuran ke dalam plastik atau karung yang kedap air, kemudian diikat rapat.
-  Kantong selanjutnya dipendam dalam tanah dan ditutup rapat (anaerob). Biarkan masa fermentasi selama 3 – 4 hari.
-   Bongkar pendaman campuran azolla dan dedak hasil fermentasi. Hasil fermentasi dapat langsung diberikan pada ikan sebagai sumber pakan.
MANFAAT TANAMAN AZOLLA
Meski sudah diperkenalkan dan dipopulerkan sejak awal tahun 1990-an, ternyata belum banyak petani yang memanfaatkan tanaman azolla (Azolla pinnata) untuk usaha taninya.  Padahal manfaat tanaman air yang satu cukup banyak. Selain bisa untuk pupuk dan media tanaman hias, azolla juga  bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak dan ikan.
Pengganti Urea
Pemanfaatan azolla sangat memungkinkan untuk dijadikan pupuk. Hal itu dikarenakan jika dihitung dari berat keringnya dalam bentuk kompos  (azolla kering) mengandung unsur Nitrogen (N) 3 – 5 persen, Phosphor  (P) 0,5% -  0,9% dan Kalium (K)  2% – 4,5%. Sedangkan hara mikronya berupa Calsium (Ca)  0,4% – 1%, Magnesium (Mg) 0,5%  – 0,6%, Ferum (Fe) 0,06%  – 0,26%  dan Mangan (Mn) 0,11% – 0,16%.
Berdasarkan komposisi kimia tersebut, bila digunakan untuk  pupuk mempertahankan kesuburan tanah, setiap hektar areal memerlukan azolla  sejumlah 20 ton dalam bentuk segar, atau 6-7 ton berupa kompos (kadar air 15  persen) atau sekitar 1  ton dalam keadaan kering. Bila azolla diberikan secara rutin setiap musim tanam,  maka  suatu saat tanah itu tidak memerlukan pupuk buatan lagi.
Hal itu dimungkinkan, karena  pada penebaran pertama 1/4 bagian  unsur yang dikandung  azolla langsung dimanfaatkan oleh tanah. Seperempat bagian ini, setara dengan 65 Kg pupuk Urea. Pada musim tanam ke-2 dan ke-3, azolla mensubstitusikan   1/4  – 1/3  dosis pemupukan.
Untuk Media Tanam
Penggunaan sebagai pupuk, selain dalam bentuk segar,  bisa  juga dalam bentuk kering  dan kompos. Dalam bentuk kompos ini, azolla juga baik untuk media tanam aneka jenis tanaman hias mulai dari bonsai, suplir, kaktus sampai mawar. Untuk media tanaman hias, selain digunakan secara langsung, kompos azdolla ini juga bisa dengan pasir dan tanah kebun dengan perbandingan 3 : 1 : 1.
Pakan Ternak
Selain untuk pupuk dan media tanam, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, khususnya itik. Sebagai pakan ternak, kandungan gizi azolla cukup menjanjikan. Kandungan protein misalnya, mencapai 31,25%, lemak 7,5%, karbohidrat 6,5%, gula terlarut 3,5% dan serat kasar 13%. Sumber: Karya Ilmiah Praktek Akhir “Pembinaan Kelompok Melalui Penyuluhan Partisipatif Pada Usaha Pembenihan Ikan Nila Merah di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta 2010″