Kamis, 12 Juni 2014

Bakteri Pemacu Pertumbuhan Tanaman

Cara Membuat PGPR, Bakteri Pemacu Pertumbuhan Tanaman


Apa itu PGPR?
PGPR (Plant growth-promoting rhizobacteria) adalah bakteri pemacu pertumbuhan tanaman. Bakteri yang terdapat dalam PGPR adalah sejenis bakteri yang biasa hidup di akar tanaman. Mikroorganisme ini hidup berkoloni di sekitar akar tanaman dan membantu memacu pertumbuhan tanaman.
Setelah membaca wikipedia, PGPR ini pertama kali diteliti oleh Kloepper dan Schroth tahun 1978. Mereka menemukan bahwa keberadaan bakteri yang hidup di sekitar akar ini mampu memacu pertumbuhan tanaman jika diaplikasikan pada bibit/benih. Tidak hanya itu, tanaman nantinya akan beradaptasi terhadap hama dan penyakit.
Bagaimana bakteri PGPR dapt memacu pertumbuhan?
Bakteri PGPR mampu mengikat nitrogen bebas dari alam atau istilahnya fikasi nitrogen bebas. Nitrogen bebas diubah menjadi amonia kemudian disalurkan ke tanaman. Bakteri akar ini juga mampu menyediakan beragam mineral yang dibutuhkan tanaman seperti besi, fosfor, atau belerang. PGPR juga memacu peningkatan hormon tanaman. Peningkatan hormon tanaman inilah yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Cara Membuat PGPR
  • Biang PGPR
Biang PGPR dibuat dari akar bambu sekira 250 gram yang direndam dalam air selama tiga tiga malam. Atau direndam dengan air kelapa.
  • Bahan:
20 liter air
1/2 kg dedak/bekatul
Terasi
1 sdm air kapur sirih
250 gram gula merah / tetes tebu
  • Cara membuat:
Campur semua bahan, kemudian didihkan.
Setelah dingin, campurkan 1 liter “biang PGPR”. Tutup rapat. Diamkan satu hingga dua mingggu.
Aplikasi PGPR
  1. PGPR  yang telah jadi dapat diaplikasikan ke tanah sekitar tanaman dengan perbandingan; 200 cc PGPR untuk 14 Liter air.
  2. Benih yang direndam PGPR dapat merangsang pertumbuhan akar.
Catatan:
Bakteri PGPR adalah bakteri tanah yang masa hidupnya tidak panjang. Karena itu perlu mengembalikan populasinya setiap akan menebar benih.
Semoga bermanfaat.
sumber lain tentang PGPR: www.pertaniansehat.or.id

Budidaya Singkong Organik

Satu Pohon Singkong 

Menghasilkan 15-18 kg Umbi

Tetangga satu kampung yang berjualan getuk sering membeli singkong dari kebun di samping rumah. Umumnya ia membeli hanya satu batang pohon, yang berat umbinya sekitar 8-10 kg. Beberapa minggu kemudian si penjual getuk kembali membeli singkong. Seperti biasa, ia hanya meminta satu pohon saja. Namun setelah dicabut satu pohon, berat umbinya 15 kg. Kemudian dicabut kembali salah satu pohon, dengan harapan umbinya seberat 10 kg. Ternyata setelah ditimbang beratnya mencapai 17 kg. Padahal tanah tidak ditambah pupuk pabrik. Hanya ditutupi oleh mulsa jerami hasil samping panenan.
Sebetulnya kami menanam singkong di kebun samping rumah tujuannya untuk memanfaatkan lahan yang sudah lama tak produktif. Banyak petani lihai menanam singkong. Sebab budidaya singkong tidak memerlukan perawatan yang sulit. Ditambah lagi Indonesia iklimnya tropis dan curah hujannya baik untuk pertumbuhan singkong. Batang singkong cukup distek dari induknya, kemudian ditanam di lahan yang telah gembur.
Di kebun kami, lahan untuk menanam singkong diberi pupuk kompos buatan sendiri serta dicangkul.Setelah itu lahan disiram nutrisi buatan sendiri. Baru kemudian lahan ditanami oleh singkong dan beberapa tanaman lain. Penyiraman tidak terlalu sering, karena ditanam saat musim hujan. Agar singkong dapat tumbuh tunas dan berkembang baik.
Setelah singkong berumur sekitar tujuh bulan, sudah ada beberapa pohon yang dicabut untuk konsumsi sendiri. Dan satu pohon singkong rata-rata menghasilkan umbi 10 kg. Kemudian selama beberapa minggu kami sibuk panen padi. Sebagian jerami padi hasil panenan kami gunakan sebagai mulsa di lahan yang telah ditanami singkong. Dan seperti yang telah diceritakan, ternyata penggunaan mulsa organik ini dapat menambah kuantitas singkong sebanyak 40-50 persen.
Mungkin hal tersebut terjadi karena jumlah nutrisi di tanah yang tertutup mulsa bertambah. Tumpukan jerami atau mulsa yang menutupi tanah mampu membantu mengkondisikan kelembaban tanah. Karena lembab, maka mikroorganisme dapat tumbuh baik di bawah tumpukan mulsa. Mikroorganisme tersebut akan menghasilkan enzim yang dapat menyediakan nutrisi dan mineral bagi tanah. Organisme tanah tersebut juga menghancurkan material organik dari mulsa itu sendiri dan membentuk kompos. Dan menurut artikel di wikipedia, mulsa juga dapat mencegah pertumbuhan gulma dan penyakit.
Selain bermanfaat bagi kesuburan tanah, mulsa organik seperti jerami padi mudah didapat dan murah. Karena hampir setiap petani yang menanam padi pasti menghasilkan jerami. Penggunaan mulsa jerami ini tidak sebatas di lahan samping rumah. Sawah  pun kini selalu diusahakan ditutupi jerami padi setiap musim panen tiba. Sehingga saat sawah akan ditanami kembali, tanah sudah mendapat cukup nutrisi.
Selain menambah berat singkong, penggunaan mulsa organik (serta nutrisi organik buatan sendiri) ternyata juga mempengaruhi kualitas singkong yang ditanam. Banyak tetangga dan tamu yang bilang singkong kami empuk dan lembut. Meskipun jenis singkong yang ditanam bukan singkong mentega. Tapi singkong lokal biasa. Penjual getuk yang sering beli singkong pun dagangannya laris manis. Secara tidak langsung, kebun organik kami ikut menambah rezeki orang lain lewat singkong.
Sebagai catatan, ketebalan tumpukan mulsa organik perrlu diperhatikan. Bila terlalu tebal bahkan menggunung, tidak baik akibatnya untuk tanah. Sebab tanah tidak mendapat sinar matahari. Hal ini dapat membahayakan pertumbuhan tanaman.
Selamat mencoba menggunakan mulsa organik
diambil dri beberapa sumber.

Selasa, 10 Juni 2014

Penting Untuk Diketahui . . . . Agro Mania . . . . Cara Mengukur PH

Cara pengukuran PH tanah


Banyak sekali teman yang menanyakan cara mengukur Ph tanah, berikut ulasanya:
Kondisi tanah yang biasanya bermacam-macam, ada yang asam, ada yang basa. Tanah yang netral ataupun mendekati netral sangat baik untuk tanaman, karena tanah ini mudah menyerap pupuk dan zat-zat yang dibutuhkan tanaman.
Kondisi tanah ditentukan oleh derajat keasaman tanah tersebut, kalau derajat keasamanya rendah berarti tanah itu Asam, kalau derajat keasamanya sedang berarti Netral, dan bila derajat keasamanya tinggi berarti tanah tersebut Basa.
Derajar keasaman tanah dapat diukur dengan alat pengukur pH. Jika pH tanah 7= Netral, jika pH tanah dibawah 7= Asam, jika pH tanah diatas 7= Basa. Untuk mengukur pH kita bisa menggunakan kertas lakmus yang dapat diperoleh di took pertanian dan took kimia.
Cara mengukur pH tanah, ambilah tanah bagian dalam dari lapisan tanah atas, Tanah yang kita ukur tidak boleh tercampur apapun, Larutkan tanah dengan air jernih secukupnya, biarkan sejenak hingga tanah mengendap dan air jernih kembali. Lalu masukan kertas lakmus kedalam air yang sudah dicampur tanah tadi. Kertas lakmus akan berubah warna, cocokan warna kertas lakmus tersebut dengan warna yang terdapat pada kotak bungkus kertas lakmus, biasanya disertai warna dan angka angka. Warna apa yang cocok? Berapa angkanya? Inilah yang menunjukan ph tanah yang sudah kita ukur.
Mengubah Kondisi Tanah

UNTUK JENIS TANAH ASAM

Caranya pada awal musim kemarau kita gemburkan tanah menggunakan cangkul, taburkan kapur giling atau kapur pertanian yang memiliki kadar CaCO3 sampai 90%. Campur kapur tersebut dengan tanah yang akan kita netralkan dengan dosis ½ kg tiap m2, biarkan selama kurang lebih 1 bulan(pengapuran diusahakan agar tidak terkena hujan). Setelah 1 bulan atau lebih, kita ukur kembali pH tanah tersebut hingga mendapat pH 7. Setelah kita dapatkan pH 7 biarkan 2 minggu , kalau akan di Tanami kita harus menyiramnya paling tidak 5 kali apabila akan kita lakukan pemupukan untuk dilakukan penanaman(sebaiknya menggunakan pupuk kandang).

UNTUK JENIS TANAH BASA

Caranya sama dengan jenis tahah yang Asam, tetapi tidak menggunakan kapur, melainkan menggunakan belerang dan lalukan cara yang sama apa bila akan dilakukan pemupukan.
 INFO PRODUK HUB : Apotik Terdekat . . . .  hahahahaha aaaaaa

Belut Sumber Protein Bagi Keluarga, dan Deposito berjangka

CARA BETERNAK BELUT ORGANIK


 Membesarkan belut hingga siap panen dari bibit umur 1-3 bulan butuh waktu 7 bulan. Namun dengan POLA INTENSIFIKASI, mampu menyingkatnya menjadi 4 bulan. Kunci suksesnya antara lain terletak pada media dan pengaturan pakan.
Belut yang dipanen rata-rata berbobot 400 g/ekor. Itu artinya sama dengan bobot belut yang dihasilkan peternak tradisional, cuma waktu pemeliharaan yang dilakukan lebih singkat 3 bulan.
Oleh karena itu, biaya yang dikeluarkan pun jauh lebih rendah. Selain menekan biaya produksi, panen dalam waktu singkat itu mampu mendongkrak ketersediaan pasokan.
Untuk pengelolaan Belut Intensifikasi hanya mengeluarkan biaya kisaran Rp8.000 untuk setiap kolam berisi 200 ekor. Padahal, biasanya para peternak tradional paling tidak menggelontorkan Rp14.000 untuk pembesaran jumlah yang sama. Semua itu karena menggunakan media campuran untuk pembesarannya.

Media campuran
Belut akan cepat besar jika medianya cocok. Media yang digunakan terdiri dari lumpur kering, kompos, jerami padi, pupuk Bokashi, dan mikroorganisme stater/Probiotik. Peletakkannya diatur: bagian dasar kolam dilapisi jerami setebal 50 cm. Di atas jerami disiramkan 1 liter mikroorganisma stater Probiotik Tanaman/Probiotik Peternakan. Berikutnya kompos/bokashi setinggi 5 cm. Media teratas adalah lumpur kering setinggi 25 cm yang sudah dicampur Bokashi sebanyak 5 kg.

Karena belut tetap memerlukan air sebagai habitat hidupnya, kolam diberi air sampai ketinggian 15 cm dari media teratas. Jangan lupa tanami eceng gondok sebagai tempat bersembunyi belut. Eceng gondok harus menutupi ¾ besar kolam.

Bibit belut tidak serta-merta dimasukkan. Media dalam kolam perlu didiamkan selama 2 minggu agar terjadi fermentasi. Media yang sudah terfermentasi akan menyediakan sumber pakan alami seperti jentik nyamuk, zooplankton, cacing, dan jasad-jasad renik. Setelah itu baru bibit dimasukkan.

Pakan hidup
Sifat kanibalisme yang dimiliki Monopterus albus itu tidak terjadi selama pembesaran. Asal, pakan tersedia dalam jumlah cukup. Saat masih anakan belut tidak akan saling mengganggu. Sifat kanibal muncul saat belut berumur 10 bulan, ujarnya. Sebab itu tidak perlu khawatir memasukkan bibit dalam jumlah besar hingga ribuan ekor.

Dalam 1 kolam berukuran 5 m x 5 m x 1 m, dapat dimasukkan hingga 10.000 bibit.
Pakan yang diberikan harus segar dan hidup, seperti ikan cetol, ikan impun, bibit ikan mas, cacing tanah, belatung, dan bekicot. Pakan diberikan minimal sehari sekali di atas pukul 17.00. Untuk menambah nafsu makan dapat diberi temulawak Curcuma xanthorhiza. Sekitar 200 g temulawak ditumbuk lalu direbus dengan 1 liter air. Setelah dingin, air rebusan dituang ke kolam pembesaran. Pilih tempat yang biasanya belut bersembunyi.

Pelet ikan dapat diberikan sebagai pakan selingan untuk memacu pertumbuhan. Pemberiannya ditaburkan ke seluruh area kolam. Tak sampai beberapa menit biasanya anakan belut segera menyantapnya. Pelet diberikan maksimal 3 kali seminggu. Dosisnya 5% dari bobot bibit yang ditebar. Jika bibit yang ditebar 40 kg, pelet yang diberikan sekitar 2 kg.

Probiotik diberikan tiap 2 minggu sekali, sebagai perangsang nafsu makan sekaligus untuk menambah microorganisme pengurai agar kotoran yang dikeluarkan belut bisa secepatnya terurai.

Hujan buatan
Selain pakan, yang perlu diperhatikan kualitas air. Bibit belut menyukai pH 5-7. Selama pembesaran, perubahan air menjadi basa sering terjadi di kolam. Air basa akan tampak merah kecokelatan.

Penyebabnya antara lain tingginya kadar amonia seiring bertumpuknya sisa-sisa pakan dan dekomposisi hasil metabolisme. Belut yang hidup dalam kondisi itu akan cepat mati. Untuk mengatasinya, pH air perlu rutin diukur. Jika terjadi perubahan, segera beri penetralisir.

Kehadiran hama seperti burung belibis, bebek, dan berang-berang perlu diwaspadai. Mereka biasanya spontan masuk jika kondisi kolam dibiarkan tak terawat. Kehadiran mereka sedikit-banyak turut mendongkrak naiknya pH karena kotoran yang dibuangnya. Hama bisa dihilangkan dengan membuat kondisi kolam rapi dan pengontrolan rutin sehari sekali.

Suhu air pun perlu dijaga agar tetap pada kisaran 26-28oC. Peternak di daerah panas bersuhu 29-32oC, seperti Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi, perlu hujan buatan untuk mendapatkan suhu yang ideal. Penggunakan shading net dan hujan buatan untuk bisa mendapat suhu 26oC. Bila terpenuhi pertumbuhan belut dapat maksimal.

Shading net dipasang di atas kolam agar intensitas cahaya matahari yang masuk berkurang. Selanjutnya 3 saluran selang dipasang di tepi kolam untuk menciptakan hujan buatan. Perlakuan itu dapat menyeimbangkan suhu kolam sekaligus menambah ketersediaan oksigen terlarut. Ketidakseimbangan suhu menyebabkan bibit cepat mati.

Jika tidak bisa membuat hujan buatan, dapat diganti dengan menanam eceng gondok di seluruh permukaan kolam. Dengan cara itu bibit belut tumbuh cepat, hanya dalam tempo 4 bulan sudah siap panen.
INFO PRODUK Probiotik  HCS HUB: 081 227 082 276

Ternak Lele Organik Hasil Luar biasa . . . . .

CARA BUDIDAYA LELE ORGANIK

LELE ORGANIK  Emang Gurih

Ikan lele organik mempunyai beberapa kelebihan dari lele non organic.

Terutama dari segi penghematan biaya pakan, rasa, dan manfaatnya untuk kesehatan.

Budidaya ikan lele sudah ada dimana-mana karena memang banyak sekali peminatnya, namun tidak sedikit yang gulung tikar sebab harga pakan lele terus melambung. Harga pakan lele yang mahal tak sebanding dengan hasil panen dan jerih payahnya.

Akan tetapi bagi peternak lele organik, mahalnya harga pakan tidak jadi soal. Sebab memang mereka tidak menggunakan pakan yang mahal itu, tapi membuat pakan sendiri dari kotoran sapi/kambing/ayam.

Oleh karena itu banyak sekali yang bertanya tentang Cara budidaya lele organik.

Budidaya lele dengan pakan organik dari kotoran ternak banyak sekali manfaatnya. Diantaranya adalah :

  1. Kandang ternak menjadi lebih bersih.

  2. Hemat biaya perawatan.

  3. Air kolam tidak berbau busuk.

  4. Tidak perlu mengganti air kolam.

  5. Lele organik mempunyai rasa yang lebih gurih.

  6. Memberi pendapatan tersendiri bagi peternak sapi/kambing/ayam disekitar.

  7. Bobot ikan lele lebih berat dan harga jualnya lebih tinggi.

  8. Lebih aman untuk kesehatan.

  9. Nilai gizinya lebih tinggi dan kolesterolnya lebih rendah.

  10. Air bekas budidaya lele organik sangat baik untuk memupuk tanaman.

  11. Dan masih banyak lagi.

Budidaya ikan lele organik sangat hemat biaya, sebab harga pakan lele pabrikan yang berbentuk pelet harganya terus mengalami kenaikan, saat ini sudah di atas Rp.8.000 . Sedangkan membuat sendiri pakan lele organic, hanya perlu biaya kisaran Rp.2.000 per kilogram.

Perbandingan

Untuk 1 ton ikan lele siap konsumsi, pakan yang dibutuhkan jika menggunakan pelet bisa mencapai 1 ton. Sedangkan jika menggunakan pakan organik Cuma membutuhkan sekitar 230 kilogram.

Bobot ikan lele organik juga lebih berat dari non organik. Satu kilo gram ikan lele non organik, umumnya isinya berjumlah 8 sampai 9 ekor. Sedangkan lele organik jumlah perkilo gramnya hanya 7 sampai 8 ekor, dengan besaran fisik yang sama.

Cara budidaya lele organik ada beberapa tahap :


Tahap kesatu :


- Penebaran benih kedalam kolam yang telah berisi air (tahap awal, kedalaman air tak lebih dari 30cm) yang sudah dikondisikan cukup untuk pesediaan pakan selama 29 hari berupa plankton.

Sarana pembuatan plankton dengan bahan dasar kotoran ternak dan ampas tahu atau sayur limbah yang telah difermentasi dengan Probiotik, selama 24 jam, lalu dimasukkan dalam karung goni yang tertutup rapat sebanyak 6 karung, Kemudian 6 karung tadi dimasukkan dalam air, untuk memicu pertumbuhan plankton sebagai makanan alami ikan.

Setelah 15 hari dalam kolam, maka air kolam telah dipenuhi oleh plankton yang cukup untuk persediaan pakan alami sampai 29 hari.

Jangan lupa, sehari sebelum benih ditaburkan, larutkan Probiotik dengan perbandingan : per 2 m3 dengan 1 tutup botol.

Tahap kedua :


- Setelah 15 hari, maka kolam telah siap ditaburi benih. Lakukan beberapa hal untuk proses penebaran benih sebelum masuk ke air kolam, adalah sebagai berikut :

Ø Siapkan air secukupnya dalam 3 ember/timba.

Ø Ember/Timba yang pertama, larutkan formalin atau alcohol 20%.

Ø Ember/Timba yang kedua, larutkan Probiotik dengan dosis 1cc SOC : 2 ltr air.

Ø Ember/Timba yang ketiga, isilah dengan air kolam yang akan diisi benih.


- Siapkan benih yang akan ditebar, angkat dari air dengan saringan ikan.

- Secepatnya celupkan ke dalam air larutan formalin/alcohol 20%

- Lalu celupkan pada ember ke 2 dengan larutan Probiotik, lalu angkat.

- Masukkan ke dalam ember ke tiga yang berisi air kolam dengan tujuan agar benih secepatnya bisa menyesuaikan diri dengan suhu air kolam.

- Masukkan perlahan ke dalam kolam pembesaran.

- Anda tak perlu memberi makanan apapun sampai 29 hari, kecuali menaburkan Probiotik pada minggu ke-2 dan ke-4.

- Setelah umur 29 hari, angkat ke enam karung tersebut dan ganti dengan yang baru, dan kedalaman air 

  ditambah sekitar 20 cm.

· Tahap selanjutnya, Pemberian pelet buatan dari kotoran ternak, ampas tahu, bekatul, dedaunan dan difermentasi dengan Probiotik selama 24 jam untuk pellet apung.

 Pemberian pellet buatan ini bisa dilakukan sampai panen.

· Tahap berikutnya adalah masa pemanenan lele organik.

Lele organik siap dipanen pada minggu kedelapan. Cara pemanenan lele organik sama halnya dengan pemanenan lele biasa alias tidak ada perlakuan khusus.

Cara membuat pakan lele organik


Saya tahu, poin yang terakhir ini yang paling anda tunggu bukan…he…he…he..

Baiklah, cara membuat pakan lele organik sangat mudah sekali.

Kumpulkan limbah kotoran ternak ke dalam bak yang dicampur air beserta bactery starter untuk mempercepat proses penguraian kotoran ternak. Selang sehari kemudian, dengan proses fermentasi, kotoran ternak yang telah ditambah dengan beberapa bahan untuk menjamin cukupnya asupan Gizi pada Ikan.

Nah sangat mudah bukan..? Intinya anda harus punya kolam atau bak khusus untuk pembuatan pellet organik seperti keterangan diatas.

Di coba saja dulu…!!!

INFO PRODUK PROBIOTIK HUB: 081 227 082276

Membuat Pupuk Organik Cair

MEMBUAT PUPUK CAIR DARI URINE HEWAN TERNAK


Pemanfaatan Urine hewan ternak memang sudah biasa dilakukan selain bersifat organik ( berdasarkan pakan minum ) juga menyajikan unsur ekonomis.
Kandungan nutrisi dari mineral terlarut urine apabila diolah dengan benar, dan dengan bahan dasar/ pakan ternak yang benar ternyata dapat menjadi komoditi yang luar biasa untuk meningkatkan hasil pertanian dan perkebunan.

Bahan :

1. 5liter urine Sapi/kambing yang telah memakai pola fermentasi.
2. 4-5tutup (+-50ml) Suplemen Tanaman.
3. 1sdm Gula yang diencerkan.

Semua bahan dicampur dengan cara diaduk.
Tutup/Fermentasikan selama 1 x 24jam ( 1hari ).

Pemakaian

SEMPROT
Hasil fermentasi dengan dosis apabila :

Urine Kelinci 2gelas Aqua
Urine Kambing 6gelas Aqua atau perbandingan 1:3:6
Urine Sapi 12gelas Aqua

1gelas Aqua = 250ml

Hasil Fermentasi sesuai dosis perbandingan diatas dimasukkan ke Tangki ( +-14L ).
Tambahkan 8tutup Suplemen Tanaman.
Tambahkan air hingga tangki semprot penuh.
Biarkan 5 - 10menit.
Semprotkan ke tanaman anda secara merata pada bagian daun ( INGAT : stomata terletak pada bag. belakang daun/bag. yang lebih cerah ). 1minggu sekali.

KOCOR/TETES
Hasil fermentasi langsung dikocor pada bagian akar dengan dosis:

- Tanaman Kecil ( tomat, lombok, mentimun, pare, kacang, dll )
Kocor pada bagian akar 1/4 gelas Aqua ( +- 62,5ml ).

- Tanaman Besar ( mangga, jambu, belimbing, asem, klengkeng, dll )
Kocor pada bagian akar 1-2gelas Aqua ( +- 250 - 500ml ).

Ukuran diatas menggunakan Urine Kambing, untuk urine ternak lain silahkan melihat perbandinganya. Dikocorkan pada area akar 1 minggu sekali.

Ingin hasilnya lebih dasyat?

Pastikan Lahan diolah dengan pemberian BOKASI. . .
demikian cara membuat pupuk dari urine hewan ternak semoga bermanfaat
(sumber: blogspot.com)
INFO PRODUK Suplemen Organik Tanaman : 081227082276

Mengusir Hama Tikus Sawah (Secara Alami)

Cara mengusir hama tikus sawah

ini dia ilmu yang saya dapat dari pelatihan dasar peternakan dan pertanian,
CARANYA :
1. Singkong dikupas, tak usah dicuci lalu diparut, diaduk dengan air kelapa hijau lalu dikukus kira-kira 40 derajat, letakkan dilubang yang sering dilewati Tikus agar dimakan. Tikus yang memakannya akan menjadi mandul.
2. Buah kolang-kaling muda, dicacah (gunakan sarung tangan waktu mencacah) karena gatal. Letakkan dilubang/jalan tikus. Tikus yang terkena akan gatal-gatal dan akan mencari temannya. Ketika temannya tersenggol akan ikut gatal juga sehingga Tikus akan gatal-gatal massal, sehingga gerombolan tikus akan pindah.
3. Buah Maja, dibelah jadi 4 bagian atau 8 bagian, ditaruh di pinggir sawah.

Yang namanya hama tikus memang musuh para petani berbagai langkah di coba tetapi tetap saja belum ada hasilnya, mungkin potingan kali ini ada manfaatnua bagi para petani yang belum berhasil mengusir para kawanan tikus.

Selain langkah di atas ada lagi yang memakai cara sebagai berikut...
1. Carilah pohon singkong karet
2. Buatlah 5 potong dengan panjang 20 cm
3. Malam harinya lakukan sholat hajad 2 rakaat
4. Ba’da sholat membaca al fatihah untuk
5. Nabi muhammad saw
6. Syech abdul qodir al jaelani
7. Kanjeng suna kali jogo
8. Nabi khidir as
9. Istigfar 100 x
10. Dan allahumma sholi ala sayyidina muhammadinil alifil ma;’lufi ujburni hajadi 100x
11. Lalu tiupkanlah pada kelima batang pohon singkong karet tersebut
Lalu pada paginya tanamlah di empat penjuru sawah yang Sering di rusak tikus dalam jumlah banyak
Dan yang satunya tanamlah pada tengah sawah anda tetapi yang di tengah cara menancapkannya di balik
Insyaallah sawah anda akan terhindar dari serangan hama tikus dan bersedekahlah kepada fakir miskin agar beras / padi anda berkah
maspaie.blogspot.com

Pakan Organik Boiler

Membuat Pakan Ayam Boiler Organik 

Membuat Pakan Ayam Boiler Organik 
Kita tahu harga pakan ayam pabrikan sekarang, Sudah mahal semakin hari juga terus naik, Untuk menekan biaya pengeluaran pakan agar efisiensi maka pembuatan pakan merupakan salah satu cara untuk memperkecil angka FCR (Feed Convertion Ratio), sebab semakin sedikit biaya pakan yang kita keluarkan akan tetapi bobot yang kita peroleh bertambah tidak menutup kemungkinan hasil yang kita peroleh semakin bertambah pula. Berikut cara membuat pakan ayam organic untuk menghemat biaya pakan selama pemeliharaan.
Alat – alat Yang Digunakan Untuk Membuat Pakan :
  1. Mesin Giling
  2. Bak
  3. Timbangan
  4. Bahan-bahan Pakan Ayam Boiler Organik untuk difermentasi :
  5. Tepung Jagung 2,5 kg
  6. Dedak Padi (Katul) 2,5 kg
  7. Karak (Nasi Aking Kering) 1 kg
  8. Sayur mayur bisa pakai : Sawi, Kangkung, Bayam, Krokot, Gedebog, daun pepaya dan lainnya 1,5 kg
  9. Konsentrat jenis 511 bravo 1,5 kg
  10. Ampas tahu 0,5 kg
  11. Tepung Ikan 0,5 kg
  12. Pro Biotik 1 tutup botol (10 cc) untuk bahan 10 Kg
  13. Air 10 liter
Cara Pembuatan Pakan Ayam Boiler Organik

Campur semua bahan dan diaduk sampai rata kemudian campuran tersebut difermentasi dengan cara masukan kedalam ember(wadah yang lebih besar) lalu tutup rapat selama sehari semalam (24 jam).

Setelah difermentasi dilanjutkan proses pegilingan untuk dijadikan bentuk butiran supaya semua bahan dimakan semua tanpa memilih yang disukai saja, setalah itu keringkan dan langsung diberikan untuk pakan ayam. Jika pembuatan pakan dalam jumlah banyak atau untuk stok sebaiknya pakan diberi pengawet agar tidak mudah rusak dan harus kering sempurna, cukup mudah bukan? “selamat mencoba”

Bagi yang ingin membuat pakan ayam boiler organic sendiri untuk menghemat biaya pengeluaran pakan silakan Anda praktekkan dan dapatkan Pro Biotik Ternak di 081227082276

Budidaya Cabe Dalam Polybag

Cara menanam cabe dalam polybag

Cara menanam cabe dalam polybagCabe merupakan salah satu komoditas pertanian yang harganya sangat berfluktuasi. Apalagi menjelang hari-hari besar seperti lebaran, harga cabe pasti melonjak tinggi. Hal ini yang memancing orang untuk menanam cabe, baik untuk dijual maupun sekadar untuk persediaan sendiri. Sayangnya bagi yang tinggal diperkotaan ketersedian lahan untuk bercocok tanam sangat terbatas. Namun hal ini bisa disiasati dengan menanam cabe dalam pot atau polybag.
Cara menanam cabe dalam pot atau polybag cukup mudah dilakukan. Menanam cabe bisa dilakukan baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Secara umum menanam cabe bisa dilakukan pada ketinggian 0-2000 meter diatas permukaan laut. Suhu optimal bagi tanaman cabe ada pada kisaran 24-27oC, namun masih bisa tahan terhadap suhu yang lebih dari itu. Sifat tersebut tergantung dari jenis varietas cabe.
Salah satu jenis cabe yang cocok untuk ditanam di pekarangan adalah cabe kerting. Jenis ini relatif lebih tahan terhadap iklim tropis dan rasanya pedas banyak disukai di pasaran. Berikut ini kami paparkan tentang cara menanam cabe keriting dalam polybag.

Pemilihan benih

Di pasaran banyak macam varietas cabe keriting, mulai dari hibrida hingga varietas lokal. Cara menanam cabe lokal dan hibrida tidak mempunyai perbedaan yang berarti. Hanya saja beberapa cabe hibrida dianjurkan dirawat dengan produk-produk obat-obatan tertentu. Varietas hibrida banyak didatangkan dari Taiwan dan Thailand, sedangkan varietas lokal banyak ditanam di Rembang, Kudus, hingga Tanah Karo, Sumatera Utara.
Saat ini terdapat varietas lokal hasil seleksi, produktivitasnya pun lebih baik daripada varietas lokal tanpa seleksi. Benihnya dijual dalam kemasan kaleng seperti tampar yang diproduksi Sang Hyang Sri. Dari segi teknis, cara menanam cabe keriting lokal lebih sederhana dan anti ribet dibanding cara menanam cabe hibrida. Cabe lokal lebih adaptif dengan kondidi lingkungan dibanding cabe hibrida. Hanya saja produktivitasnya masih kalah dari hibrida.

Penyemaian benih

Cara menanam cabe dalam polybag sebaiknya tidak langsung dilakukan dari benih atau biji. Pertama-tama benih cabe harus disemaikan terlebih dahulu. Proses penyemaian ini gunanya untuk menyeleksi pertumbuhan benih, memisahkan benih yang tumbuhnya kerdil, cacat atau berpenyakit. Selain itu juga untuk menunggu kesiapan bibit sampai cukup tahan ditanam di tempat yang lebih besar.
Tempat persemaian bisa berupa polybag ukuran kecil (8×9 cm), daun pisang, baki (tray) persemaian, atau petakan tanah. Untuk melihat lebih detail silahkan baca cara membuat media persemaian. Cara yang paling ekonomis adalah dengan menyiapkan petakan tanah untuk media persemaian. Buat petakan tanah dengan ukuran secukupnya, campurkan kompos dengan tanah lalu aduk hingga rata. Butiran tanah dibuat sehalus mungkin agar perakaran bisa menembusnya dengan mudah. Buat ketebalan petakan tersebut 5-10 cm, diatasnya buat larikan dengan jarak 10 cm.
Masukkan benih cabe dalam larikan dengan jarak 7,5 cm kemudian siram untuk membasahi tanah dan tutup dengan abu atau tanah. Setelah itu tutup dengan karung goni basah selama 3-4 hari, pertahankan agar karung goni tetap basah. Pada hari ke-4 akan muncul bibit dari permukaan tanah, kemudian buka karung goni. Sebaiknya petakan ditudungi dengan plastik transparan untuk melindungi bibit cabe yang masih kecil dari panas berlebih dan siraman air hujan langsung. Tanaman cabe siap dipindahkan ke polybag besar setelah berumur 3-4 minggu, atau tanaman telah mempunyai 3-4 helai daun.

Penyiapan media tanam

Pilih polybag yang berukuran diatas 30 cm, agar media tanam cukup kuat menopang pertumbuhan tanaman cabe yang rimbun. Selain polybag, bisa juga digunakan pot dari jenis plastik, semen, tanah, atau keramik. Atau bisa juga menggunakan wadah-wadah bekas yang tidak terpakai lagi, beri lubang pada dasar wadah untuk saluran drainase.
Cara menanam cabe dalam polybag bisa menggunakan media tanam dari campuran tanah, kompos, pupuk kandang, sekam padi, arang sekam, dan lain-lainnya. Silahkan baca cara membuat media tanam polybag untuk penjelasan lebih detail.
Beberapa contoh komposisi media tanam diantaranya adalah (1) Campuran tanah dengan kompos dengan komposisi 2:1, (2) Campuran tanah, pupuk kandang, dan arang sekam dengan komposisi 1:1:1, atau (3) Campuran tanah dan pupuk kandang dengan komposisi 2:1. Apabila menggunakan pupuk kandang, sebaiknya pilih pupuk yang telah matang. Lihat jenis dan karakteristik pupuk kandang.
Buat media tanam sehalus mungkin dengan cara mengayaknya. Campurkan sekitar 3 sendok NPK dalam setiap polybag. Aduk hingga campuran tersebut benar-benar rata. Lapisi bagian dalam polybag dengan sabut kelapa, pecahan genteng, atau pecahan styrofoam. Gunanya agar air tidak menggenangi daerah perakaran tanaman.
Cara menanam cabe dalam polybag

Pemindahan bibit

Setelah bibit tanaman dan media tanam siap, pindahkan bibit tanaman cabe dari tempat persemaian kedalam polybag. Lakukan pekerjaan ini saat pagi hari atau sore hari, dimana matahari tidak terlalu terik untuk menghindari stres pada tanaman.
Lakukan pemindahan bibit dengan hati-hati, jangan sampai terjadi kerusakan pada perakaran tanaman. Buat lubang tanam pada polybag sedalam 5-7 cm. Apabila persemaian dilakukan di atas polybag atau daun pisang, copot polybag dan daun pisang lalu masukan seluruh tanah dalam tempat persemaian kedalam lubang tanam. Apabila persemaian dilakukan di atas petak tanah atau tray, pindahkan dengan tanah yang menempel pada perakaran dan masukkan kedalam lubang tanam.

Pemeliharaan dan perawatan

  • Pemupukan, berikan pemupukan tambahan dengan dosis satu sendok makan NPK per polybag setiap bulannya. Atau apabila ingin menanam cabe secara organik, sebagai gantinya semprotkan pupuk organik cair pada masa pertumbuhan daun dan pertumbuhan buah. Tambahkan satu kepal kompos atau pupuk kandang kambing pada saat tanaman mau berbuah.
  • Penyiraman, tanaman cabe sebaiknya disiram sekurang-kurangnya 3 hari sekali. Apabila matahari bersinar terik, siram tanaman setiap hari.
  • Pengajiran, setelah tanaman cabe tumbuh sekitar 20 cm, berikan ajir bambu. Ajir ini berguna untuk menopang tanaman agar berdiri tegak.
  • Perompesan, tunas-tunas muda yang tumbuh di ketiak daun sebaiknya dihilangkan (dirompes). Perompesan dimulai pada hari ke-20 setelah tanam, perompesan biasanya dilakukan tiga kali hingga terbentuknya cabang. Gunanya agar tanaman tidak tumbuh kesamping ketika batang belum terlalu kuat menopang.
  • Hama dan penyakit, penggunaan pestisida sebaiknya hanya dilakukan apabila tanaman terlihat terserang hama atau sakit. Apabila terlihat ada hama putih semprot dengan pestida, bila terlihat ada bakal ulat semprot dengan insektisida secukupnya, kalau terlihat jamur gunakan fungisida. Untuk bercocok tanam cabe organik gunakan pestisida alami, silahkan lihat di cara membuat pestisida organik.
cara-menanam-cabe

Pemanenan

Umur cabe dari mulai tanam hingga panen bervariasi tergantung jenis varietas dan lingkungan. Masa panen terbaik adalah saat buah belum sepenuhnya berwarna merah, masih ada garis hijaunya. Buah seperti ini sudah masuk bobot yang optimal dan buah cabe masih bisa tahan 2-3 hari sebelum terjual oleh pedagang di pasar. Waktu panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari setelah embun kering. Hindari waktu panen pada malam dan siang hari.
Tutorial  cara menanam cabe ini cocok diterapkan pada pertanian sekala kecil atau lahan pekarangan. Bisa diterapkan juga untuk pertanian vertikultur atau urban farming. Semoga bermanfaat. Kita tak akan tahu hasilnya sebelum mencoba sendiri . selamat mencoba.

Cara Produksi Kopi Luwak

Cara Produksi kopi luwak

Bagaimana kopi luwak diproduksi?
Tentu Anda pernah mendengar istilah kopi luwak, kopi yang dipilah dari kotoran luwak. Kopi luwak dipercaya memiliki cita rasa unik. Berbeda dari kopi biasa meskipun dihasilkan dari pohon yang sama. Produksi kopi luwak masih sangat terbatas. Jangan heran kalau harganya bisa selangit.
Kopi luwak sudah dikenal sejak jaman pemerintah kolonial. Meskipun terkenal ketat, saat itu para tuan kebun membolehkan kuli mereka mengambil buah yang jatuh untuk konsumsi sendiri. Kebiasaan ini diyakini sebagai awal dikenalnya kopi luwak.
Terdapat dua jenis kopi luwak, yaitu kopi luwak liar dan kopi luwak tangkaran. Kopi luwak liar didapatkan dari kotoran luwak di alam bebas. Biasanya kotoran luwak tersebut dipungut dari hutan-hutan di sekitar perkebunan kopi. Kopi luwak liar dipercaya memiliki kualitas yang lebih baik dibanding luwak tangkaran.
Kopi luwak tangkaran baru dikembangkan sekitar satu dasawarsa lalu. Metode ini dikembangkan untuk memenuhi tingginya permintaan pasar. Produsen kopi luwak mulai membudidayakan luwak dalam kandang. Kemudian luwak tersebut diberi makan kopi dan kotorannya ditampung. Dari kotoran itu biji kopi dipilah untuk diolah lebih lanjut.

Binatang luwak

Luwak merupakan hewan karnivora termasuk dalam suku musang. Nama ilmiah luwak adalah Paradoxurus hermaphroditus. Hewan ini menyukai hutan-hutan sekunder yang berdekatan dengan perkebunan dan permukiman manusia. Luwak banyak ditemukan masuk ke daerah permukiman.
Luwak mempunyai kebiasaan membuang kotoran di tempat-tempat yang sering dilewatinya. Kotoran yang ditinggalkannya biasanya masih mengandung biji-bijian utuh. Pencernaan luwak terlalu bisa mencerna biji-bijian dengan sempurna. Salah satu biji-bijian yang kerap dimakan luwak adalah buah kopi. Luwak dipercaya hanya memilih buah kopi yang berkualitas prima untuk dimakan. Buah tersebut mengalami fermentasi dalam saluran pencernaannya. Kulitnya habis dicerna sedangkan bijinya tetap utuh dan dikeluarkan bersama feses.

Produksi kopi luwak

Seiring meningkatnya permintaan pasar, kopi luwak yang dihasilkan luwak liar semakin sulit didapat. Hal ini mendorong para pelaku usaha untuk membudidayakan luwak secara khusus agar bisa diambil biji kopinya. Mereka memproduksi kopi luwak dengan langkah-langkah sebagai berikut:
  • Menyeleksi buah kopi yang berkualitas baik untuk diberikan pada luwak. Kemudian buah tersebut dicuci dan dibersihkan.
  • Setelah itu buah kopi diberikan pada luwak. Hewan ini masih akan memilihnya lagi. Luwak mempunyai indera penciuman yang tajam. Dia tahu buah kopi terbaik yang layak dimakan.
  • Setelah itu tunggu hingga luwak mengeluarkan feses atau kotorannya. Pengambilan feses biasanya dilakukan pagi hari.
  • Feses yang mengandung biji kopi dikumpulkan dan dibersihkan dalam air mengalir. Kemudian jemur biji kopi dijemur hingga kering. Biji kopi dari kotoran luwak masih memiliki lapisan tanduk yang harus diolah lebih lanjut.
  • Biji kopi yang telah dicuci dan dikeringkan diolah lebih lanjut dengan proses basah. Untuk lebih detail mengenai cara proses pengolahan tersebut silahkan baca pengolahan biji kopi.

Perkembangan teknologi

Dewasa ini ditemukan cara memproduksi kopi luwak yang lebih praktis. Ahli pangan IPB, Dr. Erliza Noor, berhasil meneliti cara membuat kopi luwak tanpa luwak. Prosesnya meniru fermentasi enzimatis seperti yang terjadi dalam perut luwak.
Reaksi enzimatis yang dilakukan melibatkan bakteri penghancur sel (selulotik), penghancur protein (proteolitik) dan xilanolitik. Bakteri tersebut didapatkan dari hasil isoloasi dan seleksi kotoran luwak.
Metode fermentasinya mengadaptasi sistem pencernaan luwak. Dimana kulit buah kopi dijadikan media untuk pertumbuhan mikroba. Dari proses tersebut dihasilkan enzim yang berperan untuk mengubah komponen kimia biji kopi.
Menurut penelitinya proses ini bisa menjadi alternatif pembuatan kopi luwak. Ditengah berbagai keterbatasan dalam memproduksi kopi luwak dengan menggunakan hewan. Dengan metode ini produksi kopi luwak bisa dilakukan secara lebih massal, lebih cepat, murah dan bersih. “Tanpa mengurangi mutu dan cita rasa” ujarnya.

Kontroversi kopi luwak

Dibalik popularitasnya yang semakin tinggi, kopi luwak juga menuai kontroversi. Banyak segi yang dipertanyakan. Mulai dari isu kesehatan dan keamanan pangan hingga isu konservasi lingkungan dan kesejahteraan satwa.

a. Keamanan pangan

Mengingat kopi jenis ini dihasilkan dari kotoran hewan, banyak pihak mempertanyakan kebersihan dan kesehatannya bagi manusia. Karena kotoran dianggap sebagai tempat tumbuhnya mikroba berbahaya.
Kekhawatiran ini ditepis tim peneliti BBPPPP. Dalam laporan penelitiannya, mereka menuliskan bahwa proses pembuatan kopi luwak berpengaruh terhadap keamanan pangan produk yang dihasilkan. Baik buruknya tergantung pada proses pengolahan lanjutannya. Memang proses pencucian dan penjemuran yang salah dapat memicu kapang dan mikroba berbahaya dalam kopi luwak. Namun bila prosesnya dilakukan dengan benar, kopi yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi.

b. Kesejahteraan hewan

Beberapa waktu lalu, sejumlah supermarket di Inggris memboikot kopi luwak. Kejadian ini dipicu protes kalangan pecinta satwa. Mereka menganggap proses produksi kopi luwak di Indonesia mengabaikan kesejahteraan hewan. Luwak dipaksa memakan kopi hanya untuk diambil kotorannya. Hal ini dianggap mengeksploitasi dan menyiksa hewan.
Namun pemerintah menepis anggapan itu, mereka menganggap tidak ada bedanya dengan sapi yang diperah susunya. Toh, meskipun diberi pakan buah kopi para penangkar pun tetap memberikan pakan lain. Pasalnya apabila luwaknya dieksploitasi kemudian mati, produsen juga yang merugi.
Dengan adanya kontroversi ini berbagai pihak mengambil sikap berbeda. Ada yang memilih hanya menjual kopi luwak liar. Ada juga yang memilih memperbaiki proses penangkaran. Misalnya dengan lebih memperhatikan kesejahteraan binatang. Luwak tidak dipaksa memakan buah kopi secara berlebih. Pakan lain tetap disediakan dan luwak dibiarkan memilih sendiri.
Monggo di penggalih Sebelum bertindak. 

Jenis Ikan Lele Budidaya

Jenis-jenis ikan lele budidaya

Ikan lele (Clarias Sp.) merupakan ikan dari genus Clarias yang banyak tersebar di perairan Asia dan Afrika. Di Asia Tenggara Sendiri terdapat 20 jenis ikan dari genus Clarias. Beberapa diantaranya dikonsumsi luas masyarakat karena ketersediaannya melimpah, rasanya gurih dan memiliki kandungan protein tinggi. Namun tidak semua jenis ikan lele cocok untuk dikonsumsi dan dibudidayakan. Hanya ikan lele dari jenis-jenis tertentu saja yang bisa dibudidayakan untuk tujuan konsumsi. Jenis-jenis ikan lele tersebut biasanya memiliki sifat unggul seperti pertumbuhan cepat dan tahan terhadap penyakit. Selain itu, ia harus bisa tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang mempunyai kepadatan tinggi dan kondisi air minim.
Ikan lele banyak hidup di perairan air tawar hingga air payau. Beberepa peternak lele di Pantura Jawa berhasil membudidayakan ikan lele di tambak bekas bandeng dan udang. Pada dasarnya, ikan lele hidup secara nocturnal, aktif bergerak di malam hari. Di perairan bebas lele berada di tempat-tempat air tergenang yang cenderung tenang seperti rawa, danau dan daerah sungai yang agak terlindung. Biasanya ikan ini memilih tempat-tempat yang teduh dan membuat lubang-lubang ditanah.
Ikan lele termasuk pada jenis ikan karnivora atau pemakan daging. Di alam ikan ini menyantap cacing, kutu, larva serangga dan siput air.  Pada keadaan tertentu ia bisa memangsa sesamanya alias kanibal. Biasanya, ikan lele menjadi kanibal karena tak ada makanan lain dan faktor perbedaan ukuran. Lele yang lebih besar akan memangsa kawanan yang lebih kecil.
Ikan lele berkembang biak dengan telur, dan telurnya dibuahi secara eksternal. Musim perkembangbiakan lele secara massal terjadi diawal musim hujan. Dibeberapa kasus masih membiak sepanjang musim hujan. Ikan lele memijah didorong oleh faktor kelimpahan air dan kualitas air, dimana pada musim hujan air cukup banyak dan kualitasnya lebih baik. Lele juga memijah ketika ada rangasangan berupa bau tanah. Tanah yang terjemur kemudian terendam air akan mengeluarkan bau khas yang merangsang ikan memijah. Kondisi ini biasanya terjadi saat hujan tiba.
Di Indonesia, setidaknya terdapat dua spesies ikan lele yang biasa dibudidayakan masyarakat. Yaitu spesies Clarias Batrachus dan Clarias Gariepinus. Dari dua spesies ini, ada beberapa ikan lele yang dikategorikan unggul yaitu lele dumbo, lele sangkuriang dan lele phyton. Setiap jenis ikan lele tersebut memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Berikut penjelasan dari jenis-jenis ikan lele budidaya di Indonesia.
1. Ikan lele lokal
Jenis-jenis ikan lele budidaya
Ikan lele lokal (foto: wikipedia)
Ikan lele lokal memiliki nama latin Clarias Batrachus, merupakan jenis ikan lele yang dikenal luas di masyarakat. Sebelum lele dumbo diperkenalkan di Indonesia, para peternak biasa membudidayakan ikan lele jenis ini. Namun saat ini sangat jarang peternak yang membudidayakan jenis lele lokal karena dipandang kurang menguntungkan. Lele lokal memiliki Food Convertion Ratio (FCR) yang tinggi, artinya rasio pakan yang diberikan terhadap berat daging yang dihasilkan tinggi. Perlu lebih dari satu kilogram pakan untuk menghasilkan satu kilogram daging dalam satu siklus budidaya. Selain itu, pertumbuhan lele lokal terbilang sangat lambat. Lele lokal yang berumur satu tahun masih kalah besar dengan lele dumbo berumur 2 bulan!
Terdapat tiga jenis lele lokal yang ada di Indonesia, yaitu lele hitam, lele putih atau belang putih dan lele merah. Diantara ketiga jenis lele itu, lele hitam paling banyak dibudidayakan untuk konsumsi. Sedangkan lele putih dan merah lebih banyak dibudidayakan sebagai ikan hias. Lele lokal memiliki patil yang tajam dan berbisa, terutama pada lele muda. Apabila menyengat, racun yang terdapat pada patil bisa membunuh mangsanya dan bagi manusia bisa membuat bengkak dan demam.
2. Ikan lele dumbo
Jenis-jenis ikan lele budidaya
Ikan lele dumbo (foto: wikimedia commons)
Ikan lele dumbo pertama kali didatangkan ke Indonesia dari Taiwan pada tahun 1985. Ikan ini menjadi favorit dikalangan peternak karena pertumbuhannya yang cepat dan badannya yang bongsor dibandingkan dengan lele lokal. Sebagai perbandingan, lele dumbo berumur 2 bulan besar badannya bisa dua kali lipat dibanding lele lokal berumur satu tahun.
Menurut keterangan eksportirnya, lele dumbo merupakan hasil perkawinan antara Ikan lele asal Taiwan Clarias Fuscus dengan ikan lele asal Afrika Clarias Mosambicus. Namun keterangan lain menyebutkan lele dumbo lebih mirip dengan Clarius Gariepinus yang hidup di perairan Kenya, Afrika. Banyak literatur yang menggolongkan lele dumbo kedalam jenis yang kedua, termasuk artikel ini. Untuk pastinya, perlu penelaahan lebih lanjut dalam mengungkap asal-usul lele dumbo.
Dari sisi fisik, ikan lele dumbo bisa dibedakan dengan lele lokal dari warnanya yang hitam kehijauan. Lele dumbo juga akan bereaksi ketika terkejut atau stres, kulitnya berubah menjadi bercak-bercak hitam atau putih dan kemudian akan berangsur-angsur kembali ke warna awal. Lele dumbo memiliki patil seperti lele lokal, namun patilnya tidak mengeluarkan racun. Lele dumbo juga cocok dipelihara di kolam tanah karena tidak mempunyai kebiasaan membuat lubang. Secara umum, lele dumbo bisa tumbuh lebih cepat, lebih besar dan lebih tahan terhadap penyakit dibanding lele lokal. Namun dari sisi rasa, daging lele dumbo lebih lebih lembek. Sebagian orang menganggap daging ikan lele lokal lebih enak rasanya dibanding lele dumbo.
3. Ikan lele sangkuriang
Ikan lele sangkuriang resmi dilepas oleh Departemen Kelautan dan Perikanan pada tahun 2004. Penelitian ikan lele sangkuriang dilakukan oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPAT) Sukabumi sejak tahun 2002. Penelitian ini berawal dari kekhawatiran para peternak dengan menurunnya kualitas lele dumbo yang beredar di masyarakat. Penurunan disebabkan oleh kesalahan dalam menghasilkan benih dan penyilangan yang terjadi secara terus menerus. Hingga akhirnya diupayakan untuk mengembalikan sifat-sifat unggulnya dengan cara persilangan balik (back cross).
Ikan lele sangkuriang dihasilkan dari indukan betina lele dumbo generasi ke-2 atau F2 dan lele dumbo jantan F6. Induk betina merupakan koleksi BBPAT, keturunan F2 dari lele dumbo yang pertama kali didatangkan pada tahun 1985. Sedangkan indukan jantan merupakan keturunan F6 dari keturunan induk betina F2 itu. Penamaan Sangkuriang diambil dari cerita rakyat Jawa Barat tentang seorang anak yang bernama Sangkuriang yang mengawini ibunya sendiri. Sama seperti yang dilakukan BBPAT yang mengawinkan lele jantan F6 dengan induknya sendiri lele betina F2.
Dari hasil perkawinan ini ternyata didapatkan sifat-sifat unggul seperti kemampuan bertelur hingga 40.000-60.000 butir per sekali pemijahan. Jauh berbeda dengan kemampuan bertelur ikan lele lokal yang berkisar 1.000-4.000 butir. Lele Sangkuriang juga lebih tahan terhadap penyakit, dapat dipelihara di air minim, dan kualitas daging yang lebih baik.
Hanya saja kelemahannya, peternak tidak bisa membenihkan lele Sangkuriang dari induk lele Sangkuriang. Apabila ikan lele Sangkuriang dibenihkan lagi, kualitasnya akan turun. Jadi pembenihan lele Sangkuriang harus dilakukan dengan persilangan balik.
Saat ini BBPAT sedang menggodok varian baru lele Sangkuriang, yaitu ikan lele Sangkuriang II. Jenis ini merupakan perbaikan dari Sangkuriang I. Ikan lele ini persilangan antara indukan jantan F6 Sangkuriang I dengan indukan betina F2 lele dari Afrika. Indukan lele Afrika dipilih karena ukurannya yang besar, bisa sampai 7 kilogram. Hal ini dipandang bisa memperbaiki sifat genetis lele Sangkuriang. Berdasarkan pemulianya, yaitu BBPAT, ikan lele Sangkuriang II pertumbuhannya lebih besar 10 persen ketimbang Sangkuriang dan bobotnya pun lebih bongsor.
Ikan lele sangkuriang II belum dilepas secara bebas. Pihak BBPAT masih melakukan uji multilokasi di daerah Bogor (Jawa Barat), Gunung Kidul (Yogyakarta), Kepanjen (Jawa Timur) dan  Boyolali (Jawa Tengah). Daerah tersebut memang dikenal sebagai sentra-sentra produksi lele nasional.
5. Ikan lele phyton
Jenis-jenis ikan lele budidaya
Ikan lele phyton (foto: Keboen Ikan)
Berbeda dengan varietas unggul lainnya yang biasanya ditemukan oleh para peneliti, ikan lele phyton ditemukan oleh para peternak ikan lele di Kabupaten Pandeglang, Banten, pada tahun 2004. Ikan lele phyton merupakan hasil dari silangan induk lele eks Thailand F2 dengan induk lele lokal. Sayangnya tidak diketahui apa spesies dari indukannya dan dari generasi keberapa indukan ikan lele lokalnya berasal. Menurut para penemunya, indukan didapat dari ikan lele lokal yang banyak dibudidayakan masyarakat setempat secara turun temurun. Tapi berdasarkan beberapa literatur, lele phyton berasal dari induk betina lele eks Thailand F2 dengan induk jantan lele dumbo F6.
Ikan lele phyton mempunyai ketahanan terhadap cuaca dingin, tingkat kelangsungan hidup (survival rate) lebih dari 90%. Sementara itu, FCR mencapai 1, artinya satu kilogram pakan menjadi satu kilogram daging dihitung mulai benih ditebar sampai panen dengan siklus pemeliharaan selama 50 hari.
Pada awalnya proyek Ikan lele phyton ini dilakukan untuk menjawab keluhan para peternak lele di Desa Banyumundu, Kabupaten Pandeglang. Mereka sering mengalami kerugian karena tingkat mortalitas yang tinggi dari benih lele yang dibeli dipasaran, seperti lele dumbo. Benih lele tersebut rupanya tidak cocok dibudidayakan di Desa Banyumundu yang beriklim dingin, pada malam hari berkisar 17 derajat celcius. Dengan metode try and error selama lebih dari 2 tahun akhirnya mereka menemukan varietas lele yang kemudian dinamakan Ikan lele phyton. Kualitas lele phyton ini juga diakui oleh Dinas Perikanan Budidaya Provinsi Banten.
Sesuai dengan namanya, lele phyton memiliki bentuk kepala seperti ular phyton. Gerakannya lebih lincah dari lele dumbo dan rasa dagingnya lebih gurih, tidak lembek. Dari segi rasa, lele phyton lebih mendekati lele lokal.
dikutip dari beberapa sumber.

MENJADI MILYARDER DENGAN BETERNAK

"MENJADI MILYARDER DENGAN BETERNAK"
TANPA NGARIT, TANPA ANGON, TANPA BAU KOTORAN
DENGAN HASIL LUAR BIASA

Untuk menerapkan Program ini, Anda bisa memulai dengan Modal yang terkecil sekalipun, yaitu satu atau dua ekor, atau bahkan bisa dimulai dengan 10 ekor unggas sekalipun. Dengan TARGET telah jadi Milyader 3 tahun kemudian. Bagaimana mewujudkan itu?
Jika Anda memulai dengan 1 ekor tentu tidak mungkin langsung Panen besar dalan 3 bulan. Anda harus melakukan sirkulasi Modal dengan seksama setiap tri wulan dengan cara HASIL penjualan Kambing yang telah di panen akan langsung digunakan untuk pembibitan lagi dengan rumus 1 ekor kambing besar dijual, hasil penjualan akan dibelikan 2 ekor kambing bibit (usia 4 - 8 bulan). Inilah yang akan terjadi selama 3 tahun ke depan :
PROYEKSI PERKEMBANGAN TERNAK ANDA
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhufGBMFwks7nUCYKkHHTxWxK4e9RTWs4tDN4XZXHp3_qAm14ZodaCkR-812DlFpyyOuCPLLsorgeUD985qScmU3OwOV-lMRWG2H6UpTylrKTRN8KSGJF13Ml0QjHVKtquy2p0xHhGaqgI/s400/skema+komplit.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhufGBMFwks7nUCYKkHHTxWxK4e9RTWs4tDN4XZXHp3_qAm14ZodaCkR-812DlFpyyOuCPLLsorgeUD985qScmU3OwOV-lMRWG2H6UpTylrKTRN8KSGJF13Ml0QjHVKtquy2p0xHhGaqgI/s400/skema+komplit.jpgPeriode                             Jumlah
Panen                               (Ekor)
1                                            1 - 2
 2                                           2 - 4
3                                           4 - 8
4                                          8 - 16
5                                        16 - 32
6                                        32 - 64
7                                      64 - 128
8                                    128 - 256
9                                   256 - 512
10                                 512 - 1024
11                              1.024 - 2048
12                             2.048 - 4096
CATATAN :
Tentu analisa diatas bukanlah sebuah konsep matematis yang harus persis dengan kenyataan dilapangan setelah kita praktekkan, karena masih banyak faktor lain yang menjadi penyebabnya.


KESIMPULAN :
Dari 1 ekor yang Anda kembangkan selama 3 tahun akan berkembang menjadi 4.096 ekor, Jika harga jual per ekor Rp. 1.200.000,- maka nilai kambing anda saat itu adalah Rp.1.200.000,- x 4.096 = Rp. 4.9152.000.000,-
INI BISA ANDA WUJUDKAN DENGAN USAHA YANG SERIUS dan KEMAUAN YANG KUAT, WALAUPUN TAK HARUS TERCAPAI 100% PERSIS DENGAN KONSEP...ANGGAPLAH TERCAPAI 75%...MAKA HAL ITU MASIHLAH SANGAT PATUT UNTUK DIPERJUANGKAN AGAR TERCAPAI...!!! 
3 TAHUN LAGI ANDA AKAN JADI MILYUNER
Jika anda mulai sekarang walau hanya dengan modal Kambing 1 ekor maka 3 tahun lagi anda akan jadi MILYARDER….BAGAIMANA MUNGKIN….??? SANGAT MUNGKIN…!!! DI DUNIA INI SEMUANYA SERBA MUNGKIN…!!!
Mulailah dari yang terkecil, itu cukup untuk membuktikan bahwa Anda mau jadi Milyuner…!!!
Mulailah dengan cara mencari Ilmunya karena sesuatu yang mudah jika Anda tidak tau Ilmunya maka akan menjadi sulit. “Jika ingin hidup BAHAGIA DI DUNIA…kuncinya adalah ILMU. Jika ingin hidup BAHAGIA di Akhirat…kuncinya adalah ILMU. Dan jika ingin Hidup BAHAGIA di Dunia dan Akhirat.…kuncinya adalah ILMU…!!! Maka carilah ILMU sebanyak mungkin, karena perbedaan ILMU dengan HARTA adalah jika kita sering membagikan ILMU maka ILMU tersebut akan semakin berkembang, ILMU juga akan menjaga kita.
Oleh karena itu… Jangan Ragu lagi…segera action…!!!
SEGERA AMBIL KESEMPATAN INI…
Ciptakan Milyarder-milyarder baru di Lingkungan Anda sendiri untuk membangun PETANI Indonesia agar BENAR-BENAR MERDEKA…!!!
Nantikan juga artikel berikutnya bercocok tanam tanpa beli pupuk KIMIA ........  100% ORGANIC.  TANPA PUPUK KIMIA ..................... PESTISIDA KIMIA....... HASIL LUAR BIASA.....
TUNG......UNTUNG + UNTUNG ...............
INFO LEBIH LANJUT HUB :  0812 2708 2276 HTTP://maspaie.blogspot.com.



Budidaya Si Kumis Memang Menguntungkan Tips and trik ( Tanpa beli pakan)

Peluang Usaha dan Teknik Budidaya Ikan Lele ( Organik )
Penghasilan Tambahan 

Pendahuluan 

        Ikan Lele (nama ilmiah Clarias sp) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia, selain memiliki rasa yang gurih dan lezat apalagi setelah diolah menjadi ‘pecel lele’, jenis ikan ini pun memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Di Indonesia, ikan lele memiliki beberapa nama daerah, antara lain : ikan kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah). Di negara lain dikenal nama mali (Afrika), plamond (Thailand), ikan keli (Malaysia), gura magura (Srilanka), dalam bahasa Inggris disebut catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish 

mas paie

        Karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi, ikan lele telah lama dibudidayakan oleh para petani Indonesia. Budidaya ikan lele ini banyak dipilih pula karena keuntungan dan kemudahan budidaya dibandingkan misalnya dengan ternak kelinci. Pada awalnya, jenis ikan lele yang dibudidayakan adalah jenis ikan lele lokal, namun pada tahun 1985 mulai diperkenalkan jenis ikan lele dumbo yang diintroduksi atau didatangkan dari Taiwan. Dalam waktu yang relatif cepat, lele dumbo banyak diminati untuk dibudidayakan, hal ini karena pada saat itu jenis lele dumbo memiliki keunggulan yang tidak dimiliki jenis ikan lele lokal :

1. Lele dumbo dapat dibudidayakan pada lahan dengan luas yang terbatas ; 
2. Lele dumbo memiliki kemampuan hidup dan berkembang dengan baik meskipun dipelihara dengan 
    kepadatan tinggi ; 
3. Jenis lele ini tidak mengalami kesulitan jika budidaya dilakukan dengan sumber air yang minim karena 
    tidak membutuhkan pergantian air secara rutin ;
4. Teknologi budidaya mudah dipelajari dan diaplikasikan, meskipun oleh orang awam sekalipun ; 
5. Modal usaha relatif rendah karena dapat memanfaatkan sumber daya yang tersedia ; 
6. Pemasaran benih maupun ikan lele untuk ukuran konsumsi relatif mudah. 

          Budidaya lele dumbo semenjak saat itu menjadi primadona, namun memasuki era tahun 2000-an terjadi penurunan kualitas. Penurunan ini akibat kurangnya pengawasan dari sisi biologi. Pengawasan terhadap konsistensi dalam mempertahankan kualitas induk dan benih secara genetik tidak dilakukan secara ketat, salah satunya adalah seringnya dilakukan inbreeding atau perkawinan sekerabat antar induk lele yang masih dalam satu keturunan. Penurunan kualitas dapat diamati dari karakter pertama ikan lele tersebut. beberapa indikator menunjukkan rendahnya laju pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup benih yang pada akhirnya produksi lele dumbo menjadi tidak optimal. Berangkat dari kondisi tersebut, maka Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Sukabumi, yang sekarang menjadi Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT), melakukan usaha perbaikan mutu genetik. Prinsip yang dilakukan adalah melakukan silang balik terhadap induk lele dumbo yang ada di Indonesia. Jenis baru ini pada tahun 2004 diperkenalkan dengan nama “Lele Sangkuriang”. Berikut tabel perbandingan Lele Sangkuriang dan Lele Dumbo : Semenjak diluncurkan tahun 2004 hingga sekarang, budidaya lele Sangkuriang ini pun telah menyebar luas ke seluruh Indonesia. Bila anda saat ini sedang menikmati pecel lele, mungkin jenis lele yang sedang anda konsumsi sudah dari jenis lele sangkuriang… Budidaya yang banyak dilakukan di Indonesia pada umumnya adalah Pembenihan, Pendederan dan Pembesaran atau gabungan ketiga-nya. Pada tulisan kali ini, kita akan membahas garis besar teknik budidaya Pembesaran ikan lele, tentunya ya dengan aplikasi pola HCS. Tahap Pembesaran ini rata-rata dimulai sejak umur lele di Pendederan 14 – 21 hari, kurang lebih berukuran panjang antara 5 – 12 cm. Syarat Tumbuh dan Pemilihan Lokasi Ikan lele termasuk jenis ikan yang tidak ribet dalam pilih-pilih lokasi dan kondisi. Budidaya dapat dilakukan hampir di tiap tempat dengan kondisi dan lokasi yang beragam. Budidaya ikan lele bisa dilakukan pada ketinggian mulai 1 – 800 meter dpl (di atas permukaan laut) dan tidak memerlukan persyaratan lokasi, baik tanah maupun air yang spesifik. Persiapan Kolam Pembesaran Kegiatan budidaya lele, baik pembenihan, pendederan maupun pembesaran dapat dilakukan pada kolam tanah, bak tembok, kolam terpal atau bak plastik. Lahan yang dibutuhkan relatif tidak perlu luas seperti halnya budidaya jenis ikan lain. Apabila menggunakan bak plastik atau kolam terpal, budidaya malah dapat dilakukan di halaman atau pekarangan rumah. Berapa luas yang dibutuhkan untuk budidaya lele ini ? Tidak ada bentuk atau ukuran luas yang pasti, tergantung dari umur lele dan kedalaman kolam. Namun tentu secara prinsip, makin besar ukuran lele yang akan dipelihara semakin luas kolam yang dibutuhkan, dan semakin dalam kolam yang disiapkan, tentunya semakin banyak jumlah lele yang bisa dipelihara. Jadi patokan luasnya Monggo Kerso ? Sekedar gambaran, apabila disiapkan kolam dengan kedalaman 75 cm, padat tebar benih dengan ukuran 5 – 8 cm adalah 50 – 100 ekor/meter persegi, dan benih dengan ukuran 8 – 12 cm adalah 30 – 50 ekor/meter persegi. Ada beberapa persiapan kolam yang perlu dilakukan sebelum mulai pembesaran lele. Untuk kolam tanah, sebaiknya 2-3 hari sebelum digunakan dikeringkan dan dijemur di bawah terik matahari. Tujuannya untuk membunuh hama dan penyakit, bila perlu taburkan pula kapur pertanian (kapur dolomit) dengan tujuan menaikkan pH dan membunuh penyakit, dosis kapur 25 – 50 gr/meter persegi. 
         Untuk menumbuhkan pakan alami berupa plankton di kolam tanah, pupuk bokashi dapat sekaligus ditaburkan dengan dosis 400-500 gr/m2. Atau memakai SUPLEMEN TERNAK dengan dosis 1 tutup botol untuk tiap 2 meter persegi kolam, atau dapat pula memanfaatkan pakan/pelet hasil fermentasi yang dimasukkan ke dalam karung dan digantung terendam air di setiap sudut kolam. Biarkan kolam terendam air setinggi 70 – 100 cm selama 3-4 hari, tujuannya untuk pengkondisian pH dan tumbuhnya plankton sebagai pakan alami lele. Kondisi Air Sumber air dapat menggunakan aliran irigasi, air sumur (air permukaan atau sumur dalam), ataupun air hujan yang sudah terlebih dahulu dikondisikan. Air hujan perlu dikondisikan, terutama pH-nya, air hujan rata-rata memiliki pH asam sehingga perlu dikondisikan dulu agar pH tidak terlalu asam. 

 Penebaran Benih Proses ini dilakukan 4-5 hari (beberapa peternak sampai 10-12 hari) setelah pemupukan. 

1. Kondisi benih yang akan ditaburkan harus dalam kondisi sehat, tidak cacat, dan berukuran relatif sama 
    besar atau panjang (ukurannya seragam) 
2. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada saat suhu rendah, yaitu pada pagi atau sore hari menjelang 
    malam 
3. Bila benih berasal dari tempat yang jauh dari kolam pemeliharaan, lakukan penyesuaian atau aklimatisasi 
   agar ikan lele tidak stress dengan cara, kantong plastik atau wadah tempat benih atau bibit dibiarkan 
   terapung dulu di permukaan kolam selama 10-15 menit 
4. Selanjutnya kantong plastik dibuka, dan ditambah air kolam sedikit demi sedikit sampai diperkirakan 
   kondisi air sama dengan air kolam. Selanjutnya biarkan bibit atau benih keluar dengan sendirinya dan 
   masuk ke dalam kolam 

Pemeliharaan 
1. Pemberian makanan tambahan dilakukan 3 hari setelah penebaran 
2. Untuk minggu ke-1 sampai ke-2, pakan yang diberikan berupa pakan buatan, yaitu pelet. Pelet ini dapat
   dibeli atau membuat sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada, sehingga anda dapat menekan 
   biaya operasional. Mengenai pembuatan pelet lele dengan cara  dibahas di bagian selanjutnya dari tulisan 
   ini 
3. Pakan diberikan 3 kali per hari, pagi, sore, dan malam hari. Bahkan menurut para ahli, pemberian pakan 
   dapat dilakukan secara ad libitum, yaitu jumlahnya tidak dibatasi sampai lele yang dipelihara kenyang.
4. Pada minggu berikutnya dapat pula ditambahkan pakan alternatif, misalnya berupa daging bekicot, keong 
    mas atau limbah dari pemotongan hewan Pembuatan Pakan Pelet Apung untuk Lele dengan Pola Organik.

         Prinsip pembuatan pelet apung berikut adalah proses fermentasi menggunakan SUPLEMEN TERNAK, seperti halnya pada pembuatan pakan fermentasi untuk kambing. Bahan utama adalah kotoran ternak yang berasal dari kambing, ayam maupun sapi. Kotoran ternak yang paling bagus adalah kotoran ternak yang sebelumnya pakan ternaknya sudah mengandung Suplemen Ternak. 

Bahan-bahan untuk membuat pakan pelet lele: 
1. Kotoran ternak yang sudah pakai SOC : 30% 
2. Ampas tahu/bungkil kedelai : 15% 
3. Tepung ikan (bisa pakai kepala udang) : 10% 
4. Katul/dedak halus : 25% 
5. Terasi (direbus hingga mendidih) : 10% 
6. Tepung daun (bisa pakai sisa sayuran pasar) : 5% 
7. Bulu ayam (haluskan) : 5% 
8. SUPLEMEN TERNAK 
9. Gula pasir 

Cara Pembuatan : 

1. Setelah didapat ukuran bahan baku yang pas tersebut di atas, campur semua bahan baku sampai  
    tercampur benar. 
2. Larutkan Suplemen Ternak 1 tutup (untuk 10 kg bahan) ke dalam air secukupnya dan tambahkan gula 
    pasir sebanyak 2 sendok makan, lalu diamkan selama 15 menit 
3. Lalu campurkan ke semua bahan sampai rata (gunakan semprotan/sprayer agar lebih merata) 
4. Campur bahan sampai benar-benar merata dan dalam keadaan mamel , kemudian diteruskan proses 
    fermentasi selama 24 jam. 
5. Pakan siap diberikan pada lele. 
6. Agar lebih awet cetak pelet dengan menggunakan gilingan daging dan dijemur sampai kering pada hari itu 
    juga. 

     Semua bahan dalam bentuk tepung dan kering kecuali ampas tahu/bungkil kedelai harus dalam kondisi basah yang berguna sebagai perekat. Ampas tahu dan tepung bulu ayam ini juga berguna agar pelet bisa mengapung. Tambahkanlah tepung kepala udang untuk membuat ikan lele menyukai pelet tersebut, karena aroma tepung kepala udang sangat disukai oleh ikan lele. Jika akan menggunakan tepung ikan, jangan memakai ikan asin tapi pakailah ikan biasa yang dikeringkan untuk kemudian dibuat tepung Oke cukup sekian dulu tulisan kali ini. Semoga bermanfaat. diambil dari beberapa sumber bacaan  Info lebih lanjut ..081227082276.