LELE HANYA BUTUH KETINGGIAN AIR KOLAM 35 CM
Hari ini saya berdiskusi sangat panjang mulai jam 3 sore
hingga 12 malam dengan seorang master lele di kota Banda Aceh bernama Nandar,
beliau adalah seorang perwira Polisi yang berdinas di Polda Aceh yang ikut
menggeluti bisnis Budidaya Ikan Lele bersama istri tercintanya sejak 5 tahun
yang lalu hingga kini.
Hari ini saya berkesempatan meninjau langsung panen lele di
4 kolam dari 50 kolam miliknya di kawasan pinggiran kota dan sekaligus
mengunjungi sebuah Ruko tempat pemasaran ikan lele hasil panen kolamnya dan
kolam para mitra setiap hari. Dia juga menyewa 5 lapak dagang ikan di 5 pasar
ikan tradisional dengan menempatkan orang-orang kepercayaannya yang berjualan
langsung hasil panennya kepada konsumen tanpa melalui perantara pengepul maupun
tengkulak.
Menariknya, dia kini memiliki 42 orang petani lele binaannya
yang siap ia tampung hasil panen mereka dengan harga tertinggi antara Rp.18.000,-
s/dRp.20.000,- per-Kg dengan sistem pembayaran “Cash” di lokasi kolam petani.
Harga itu adalah yang tertinggi saat ini daripada harga yang ditawarkan oleh
para pengepul lainnya di kota itu yang masih membeli panen petani lele hanya Rp.17.000,-
s/d Rp.17.500,- per-Kg dan itupun seringnya dengan pembayaran tunda
(hutang) selama 3-12 hari.
Menurut Nandar, selama ini para pengepul-lah yang telah
mematikan harapan dan masa depan para petani lele, karena ulah mereka yang
selalu membeli lele konsumsi dengan cara HUTANG pada petani, dan pada umumnya
melakukan pembayarannya bertahap, yaitu sedikit demi sedikit. Akibatnya petani
lele yang tak memiliki modal kuat untuk melanjutkan budidaya lele pasca panen
harus gulung terpal dan banting stir ke bisnis lain, itu semua lantaran pembayaran
dari para pengepul yang selalu seret alias macet.
Nandar, adalah salah satu dari dua orang pembudidaya lele di
kota itu yang berani membeli hasil panen petani binaannya sendiri dengan cara
Cash (bayar kontan) selama 5 tahun terakhir ini dan langsung jemput ikannya di
kolam petani dengan dua armada pick-up nya. Pemasaran langsung kepada konsumen
dia lakukan karena dahulu sudah pernah menjadi korban para pengepul yang sulit
membayar ikan hasil panennya.
Dari amatan kami di lokasi tadi sore, yang juga menarik
adalah 50 kolam milik Nandar tidak ada yang tinggi, semua kolam lele milik-nya
ketinggiannya hanya 50 cm dengan ketinggian Air Hijau 30-35 cm dan sistem tebar
benih lele normal rata-rata 200 s/d 250 ekor per-meter kubik.
Menurut pengalaman dia, benih lele ukuran 5-6 cm atau 7-8 cm
memang lebih ideal dipelihara dengan ketinggian air hijau 30-35 cm saja,
tujuannya agar nanti banyak menghasilkan ukuran panen yang sama. Alasannya,
benih ikan lele tak semuanya mampu mencapai ketinggian pakan yang ditebar di
atas permukaan air kolam pada ketinggian air lebih dari 40-70 cm.
Dengan ketinggian air kolam 30-35 cm, maka akan semakin
mempermudah bagi benih lele untuk naik mencapai permukaan air kolam saat akan
makan pelet, sehingga tidak begitu banyak membuang energi lele agar bisa besar
dan berat yang sama pada saat panen dalam 60 hari.
Jika ketinggian air kolam lebih dari 40-70 cm, maka
akibatnya tak semua benih lele akan mampu makan lebih banyak, karena umumnya
kesulitan mencapai permukaan air kolam secara berulang kali. Karena
sesungguhnya lele budidaya itu kegiatannya hanya makan dan tidur.
Nanda sudah pernah menggunakan puluhan kolam dgn ketingian
air hingga 70 cm, namun hasilnya kurang memuaskan, saat di sortir terlalu
banyak ukuran lele yang belum layak panen dalam 60 hari budidaya.
Untuk menjaga suhu air kolam agar tetap stabil, dia
menyarankan agar menggunakan kolam terpal dengan dinding kayu (bukan kolam
beton atau tanah), dan pada lantai kolam terpal diberi serbuk kayu hasil
gergaji atau sekam padi setebal 10-20 cm serta tetap menghijaukan air kolam.
Khusus untuk pakan lele, Nandar bersama 42 petani binaannya
selama ini melakukan pemberian pakan kombinasi antara pelet dan usus ayam atau
limbah ikan dari pasar ikan sehingga biaya produksi dapat ditekan serendah
mungkin agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar, namun tidak mengurangi
bobot ikan saat panen.
Strategi dalam 5 tahun terakhir yang ia lakukan adalah, saat
penebaran benih ukuran 5-6 cm atau 7-8 cm diberikan pakan pelet pabrik F999
serta 781 (-1) selama 25 hari (bulan ke 1), selanjutnya dari hari ke 26 hingga
hari 60 (bulan ke 2) ikan lele sudah bisa diberikan rebusan usus ayam atau
limbah ikan dari pasar ikan seperti kepala ikan, sirip, insang dan isi perut
ikan yang direbus pada suhu 80-100 derajat celsius, diberikan sebanyak 2 kali
sehari hingga masuk masa panen di hari ke 60.
Dari amatan kami ke kolam-kolam Nandar, semua ikan
lelenya memang sehat dan gesit dibalik air kolam berwarna hijau. Semoga
informasi hasil diskusi dan investigasi ini dapat memberikan alternatif lain
dalam Budidaya Ikan Lele di Indonesia.Mohon saran dan kritik dari para master kumis . . . . semoga bermanfaat .
diambil dari beberapa sumber. . . .
jual azolla bandung - telp / what apps : 0896 3650 3911
BalasHapussedia bibit azolla pengiriman seluruh NKRI / tanaman paku air per paket per 1kg
kegunaan azolla :
- penghijau dan penjernih air kolam ikan, sawah, kolam terpal, kolam semen, taman air
- pakan alternatif alami ikan gurame, nila, mujair, mas, koi, lele, hias, belut, patin dll
- pakan alternatif unggas : ayam, bebek, entog, angsa, broiler, pelung, bangkok, buras/kampung dll
- pakan alternatif / pengganti rumput utk sapi, kambing, kerbau, domba tanpa ngarit / kemarau
- bahan baku pupuk hijau & kompos alami utk tanaman pekarangan, sawah, kebun, lahan gambut jadi sambil berkolam skalian punya stok pupuk sendiri..
- sebagai alternatif pengurai air limbah / lahan kritis berair sperti : bekas galian c, air tpa sampah, penetral air kolam pemancingan, air selokan limbah industri rumahan tahu /tempe / makanan tradisional
- penstabil keasaman air / PH dan kadar oksigen terutama kolam buatan : terpal, bak semen, toren cor tebar padat
- kandungan dan kegunaan lain ny bisa cari di google
Mantap bosss..tmbah sukses ya...itu 1 bln lebih apa tidak di kasih pelet sama slaki? Salam kumis
BalasHapus