Kamis, 03 Juli 2014

Kolam Ideal Pembesaran Lele Super Intensif



Kolam Ideal Pembesaran Lele Super Intensif
Super intensif kini menjadi tren baru dalam pemeliharaan lele, khusunya pembesaran. Karena hewan ini bisa dipelihara dalam kepadatan tinggi. Meski dengan ruang gerak yang sempit, berdesak-desakan dan minim oksigen rupanya bukan masalah baginya, karena ikan yang tak bersisik ini mampu hidup dengan baik. Ini berkat alat pernapasan tambahan, yang disebut labirin, sehingga dapat mengambil oksigen lansung dari udara. Untuk menerapkan system ini diperlukan kolam yang ideal, terutama bila dilihat dari bentuk, luas, tinggi, dan kontruksi serta bahan pembuatnya.

Bentuk kolam sebaiknya bulat, seperti kolam-kolam di negara lain. Karena kolam bulat memiliki sirkulasi yang merata, dimana air bisa berputar ke seluruh bagian kolam. Namun kolam seperti itu tidak umum di Indonesia. Selain kurang indah dipandang dan boros lahan juga sulit dalam penataannya. Bila tidak bulat dapat dibuat dalam bentuk bujur sangkar. Karena bentuk ini hampir mendekati bulat. Sirkulasi airnya juga tidak jauh. Kolam bujur sngkar indah dipandang, tidak boros lahan dan mudah dalam penataannya.

Jangan terlalu luas. Selain repot dalam pengelolaan juga sulit dalam pengontrolan. Luasnya cukup dengan 10 m2 saja. Mengapa 10 m2 ? Agar mudah menghitung produksinya. Dalam kolam seluas itu, dapat ditebar 10.000 ekor benih lele ukuran 8 – 10 cm atau 10 – 12 cm. Bila dipanen dengan ukuran 10 ekor/kg, sebuah kolam dapat menghasilkan 1 ton lele konsumsi. Namun untuk mendapatkan angka 10 m3 sangat sulit, karena hasil perkalian bujur sangkar tidak tepat. Agar mendekati digunakan lebar dan panjang 3,2 m.

Kolam super intensif harus tinggi. Karena dalam system ini bukan atas dasar luas, tetapi volume air. Jika kolamnya pendek, maka volume airnya hanya sedikit. Kolam seperti ini tidak menyediakan ruang gerak yang cukup, padahal ikan yang ditebar dalam kepadatan tinggi. Sedangkan kolam yang tinggi dapat menyediakan ruang gerak yang lebih leluasa bagi pergerakan ikan. Tinggi kolam super intensif harus lebih dari 1 m, yakni antara 1,3 – 1,5 m. Meski kolam tinggi, tetapi tinggi air di awal pemeliharaan cuup dengan rata-rata 50 cm.

Kontruksi kolam. Ini soal paling penting. Ada beberapa bagian yang perlu diperhatikan. Dimulai dengan pematang. Bagian ini harus tegak atau tidak boleh miring. Sedikit kemiringan saja dapat mengurangi volume air. Selanjutnya pintu pembuangan. Karena berfungsi sebagai pembuangan, terutama kotoran dan sisa pakan, maka bagian ini harus dibuat di bagian tengah. Pada bagian ini dipasang saringan berupa paralon yang telah dilubangi. Agar semua kotoran dan sisa pakan menuju ke pintu pembuangan, maka dasar kolam harus miring ke tengah.

Jangan lupa dengan pintu pemasukan. Bagian ini sebaiknya dibuat dengan mengelilingi pematang, dan dipasang di bagian atasnya. Bahan yang paling praktis untuk membuat pintu pemasukan adalah pipa paralon 1 inci. Sekeliling pipa ini diberi lubang kecil, sebagai tempat mengeluarkan air, dengan jarak antara 10 – 20 cm.  Untuk mengatur debit air, dipasang kran. Lalu untuk mengatur ketinggian air selama masa pemeliharaan, dipasang paralon di bagian luar kolam, di atas saluran pembuangan. Pipa paralon itu bisa diputar-putar.


Selamat Mencoba – Info ini disampaikan oleh BIPI

1 komentar:

  1. sedia bibit azolla bandung - jawa barat pengiriman seluruh NKRI
    WHAT APPS / TELP / SMS PASTI DIBALES : 0896 3650 3911

    ketik di google : jual azolla bandung utk lebih jelas nya..
    bisa chek lapak ane di olx & kaskus dll, ketik : jual azolla bandung ok

    kegunaan azolla :
    - penghijau dan pendingin kolam ikan, sawah, kolam terpal, kolam air mancur
    - pakan alternatif alami ikan gurame, nila , mas, koi, lele, belut, patin dll
    - pakan alternatif ayam pedaging + petelur, bebek, entog, ayam adu
    - pakan alternatif / pengganti rumput utk sapi, kambing, kerbau, domba tanpa ngarit /kemarau
    - bahan baku pupuk hijau dan kompos alami utk tanaman pekarangan, sawah, kebun, lahan gambut
    - sebagai pengurai air limbah dan lahan kritis berair misal : bekas galian c, air TPA sampah, kolam pemancingan
    - penstabil keasaman air / PH terutama kolam terpal, bak semen, toren cor tebar padat
    - kandungan dan kegunaan lain nya bisa cari di google

    salam hijau dan kembalikan tanah & air kita sebagai mana fungsi nya tanpa bahan kimia

    BalasHapus