Satu Pohon Singkong
Menghasilkan 15-18 kg Umbi
Tetangga satu kampung yang berjualan getuk sering membeli
singkong dari kebun di samping rumah. Umumnya ia membeli hanya satu
batang pohon, yang berat umbinya sekitar 8-10 kg. Beberapa minggu
kemudian si penjual getuk kembali membeli singkong. Seperti biasa, ia
hanya meminta satu pohon saja. Namun setelah dicabut satu pohon, berat
umbinya 15 kg. Kemudian dicabut kembali salah satu pohon, dengan harapan
umbinya seberat 10 kg. Ternyata setelah ditimbang beratnya mencapai 17
kg. Padahal tanah tidak ditambah pupuk pabrik. Hanya ditutupi oleh mulsa
jerami hasil samping panenan.
Sebetulnya kami menanam singkong di kebun samping rumah tujuannya
untuk memanfaatkan lahan yang sudah lama tak produktif. Banyak petani
lihai menanam singkong. Sebab budidaya singkong tidak memerlukan
perawatan yang sulit. Ditambah lagi Indonesia iklimnya tropis dan curah
hujannya baik untuk pertumbuhan singkong. Batang singkong cukup distek
dari induknya, kemudian ditanam di lahan yang telah gembur.
Di kebun kami, lahan untuk menanam singkong diberi pupuk kompos
buatan sendiri serta dicangkul.Setelah itu lahan disiram nutrisi buatan
sendiri. Baru kemudian lahan ditanami oleh singkong dan beberapa tanaman
lain. Penyiraman tidak terlalu sering, karena ditanam saat musim hujan.
Agar singkong dapat tumbuh tunas dan berkembang baik.
Setelah singkong berumur sekitar tujuh bulan, sudah ada beberapa
pohon yang dicabut untuk konsumsi sendiri. Dan satu pohon singkong
rata-rata menghasilkan umbi 10 kg. Kemudian selama beberapa minggu kami
sibuk panen padi. Sebagian jerami padi hasil panenan kami gunakan
sebagai mulsa di lahan yang telah ditanami singkong. Dan seperti yang
telah diceritakan, ternyata penggunaan mulsa organik ini dapat menambah
kuantitas singkong sebanyak 40-50 persen.
Mungkin hal tersebut terjadi karena jumlah nutrisi di tanah yang
tertutup mulsa bertambah. Tumpukan jerami atau mulsa yang menutupi tanah
mampu membantu mengkondisikan kelembaban tanah. Karena lembab, maka
mikroorganisme dapat tumbuh baik di bawah tumpukan mulsa. Mikroorganisme
tersebut akan menghasilkan enzim yang dapat menyediakan nutrisi dan
mineral bagi tanah. Organisme tanah tersebut juga menghancurkan material
organik dari mulsa itu sendiri dan membentuk kompos. Dan menurut
artikel di wikipedia, mulsa juga dapat mencegah pertumbuhan gulma dan penyakit.
Selain bermanfaat bagi kesuburan tanah, mulsa organik seperti jerami
padi mudah didapat dan murah. Karena hampir setiap petani yang menanam
padi pasti menghasilkan jerami. Penggunaan mulsa jerami ini tidak
sebatas di lahan samping rumah. Sawah pun kini selalu diusahakan
ditutupi jerami padi setiap musim panen tiba. Sehingga saat sawah akan
ditanami kembali, tanah sudah mendapat cukup nutrisi.
Selain menambah berat singkong, penggunaan mulsa organik (serta
nutrisi organik buatan sendiri) ternyata juga mempengaruhi kualitas
singkong yang ditanam. Banyak tetangga dan tamu yang bilang singkong
kami empuk dan lembut. Meskipun jenis singkong yang ditanam bukan
singkong mentega. Tapi singkong lokal biasa. Penjual getuk yang sering
beli singkong pun dagangannya laris manis. Secara tidak langsung, kebun
organik kami ikut menambah rezeki orang lain lewat singkong.
Sebagai catatan, ketebalan tumpukan mulsa organik perrlu
diperhatikan. Bila terlalu tebal bahkan menggunung, tidak baik akibatnya
untuk tanah. Sebab tanah tidak mendapat sinar matahari. Hal ini dapat
membahayakan pertumbuhan tanaman.
Selamat mencoba menggunakan mulsa organik
diambil dri beberapa sumber.
شركة نقل أثاث بالرياض
BalasHapusشركة تنظيف منازل بالرياض
شركة تنظيف منازل بجدة