Kamis, 03 Oktober 2013

TERPAKSA KAYA DENGAN BUDIDAYA JAHE...... OYEEAH



TERPAKSA KAYA ..........  Dengan Bertanam Jahe.
Bertanam jahe apa bisa? tentu kita tahu jenis rempah yang satu ini selain berkasiat sebagai obat, jamu, minuman, bumbu masak dan lain sebagainya harganya pun lumayan ekonomis  dan patut kita perhitungkan.
Memilih tanaman budidaya yang tepat memang sangat berpengaruh pada hasil dan keuntungan yang akan didapat, namun jika terlalu lama memilih tanaman yang tepat maka keuntungan yang diharap akan terlewat karena musim, dan harga biasanya berkaitan, dimana musim yang kurang mendukung harga komoditi tertentu mencapai harga tertinggi, dan sebaliknya saat musim baik dan banyak orang berbudidaya biasanya hargapun juga turun hal ini sesuai dengan hukum ekonomi. Untuk mencegah hal itu terjadi, maka Petani tak perlu tunggu musim atau rame-rame menanam, sehingga tidak lagi terjadi “panen massal”, dengan demikian tak perlu terjadi penurunan harga dikarenakan terlalu banyak stok dan menurunnya jumlah permintaan.
Kali ini kita akan kami bahas cara budidaya Jahe Merah. jika menggunakan cara konvensional, estimasi 1 rumpon hanya kisaran 2 kg maka PROGRAM YANG KAMI TAWARKAN mencari solusi yang tepat guna agar hasil panen lebih maksimal. Tanaman ini tak terlalu sulit dalam membudidayanya. Cukup di PEKARANGAN,  sela-sela tanaman pokok (jabon, jati, atau tanaman tahunan lainnya), media tanam bisa menggunakan Karung /Polybag yang telah diisi Bokashi dan tanah dengan perbandingan 1 : 3. Pengisian media tanam awalnya hanya perlu diisi setinggi kira-kira 15 cm.
Sebagai pertimbangan nilai ekonomi Polybag yang diisi 2 – 3 tunas bibit Jahe seharga Rp.500,-  dalam waktu 8 – 10 bulan bisa berkembang menjadi 20 kg. Misalnya estimasi harga ± Rp 25.000 –  Rp. 40.000, maka per polybag dapat menghasilkan Rp. 500.000,- sampai Rp. 800.000,-. Jika Anda mempunyai 100 polybag saja maka estimasi Hasil kotor yang anda peroleh adalah Rp. 50.000.000,- sampai Rp. 80.000.000,- Sebuah keuntungan yang sangat fantastis bukan…??? Itulah potensi keuntungan yang bisa kita dapatkan, tentu dengan POLA /PROGRAM YANG KAMI TAWARKAN, bukan Pola Konvensional.
Dengan perawatan sangat sederhana yakni pemupukan berkala dengan Bokashi dan PUPUK  ORGANIK CAIR /PROGRAM YANG KAMI TAWARKAN yang dikocorkan maupun disemprot pada bibit yang ditanam, penyemprotan dan pengocoran PUPUK  ORGANIK CAIR hanya perlu dilakukan 2 minggu sekali dan penambahan Bokashi dilakukan seiring pertumbuhan tunas sampai Polybag terisi dengan ketinggian 80%. Setelah Polybag terisi Tanah dan Bokashi, maka yang dilakukan tinggal perawatan sampai panen, antara 8 – 10 bulan.
Dan seandainya semua mau bergerak memanfaatkan tanah kosong , di pot-pot, polybag, atau pekarangan kita yang tersisa, meskipun tak begitu luas seperti program pemerintah ‘Apotik Hidup’ beberapa tahun lalu, maka kampung tempat kita tinggalpun akan mampu swasembada Jahe, bahkan tak menutup kemungkinan menembus pasar dunia.
Cara Pembibitan Tanaman Jahe :
Untuk bibit jahe yang sudah siap tanam / atau yang sudah bertunas skitar 5-10 cm, namun jika susah memperoleh bibit tunas kita bisa menyemai sendiri bibit jahe yang akan ditanam.
Teknik Penyemaian Jahe dengan menggunakan Kotak kayu
Rimpang jahe yang baru dipanen dijemur sementara (tidak sampai kering), kemudian disimpan sekitar 1-1,5 bulan. Patahkan rimpang tersebut dengan tangan dimana setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas dan dijemur ulang 1/2-1 hari. Selanjutnya sebelum disemai bibit harus dibebaskan dari virus penyakit dengan cara potongan bakal bibit tersebut dikemas ke dalam karung  lalu dicelupkan dalam larutan PESTISIDA ORGANIK selama 15 menit lalu keringkan. (Larutkan 1 tutup PESTISIDA ORGANIK) ke dalam 14 liter air, tambahkan 2 sendok makan gula pasir, diamkan selama 15 menit, larutan PESTISIDA ORGANIK telah siap untuk digunakan).
Rendam kembali dengan zat pengatur tumbuh PUPUK  ORGANIK CAIR sekitar 6 jam. ( Larutkan 5 tutup PUPUK  ORGANIK CAIR dengan 14 liter air, tambah 2-3 sendok makan gula pasir, diamkan terlebih dahulu selama 15 menit), larutan siap digunakan. Setelah perendaman lalu tiriskan sampe kering. Benih telah siap disemaikan.
Lakukan cara penyemaian dengan peti kayu sebagai berikut: isi kotak kayu dengan tanah+bokashi 3:1 lalu benamkan rimpang jahe tutup dgn tanh/daun kering tipis-tipis, rawat dengan menyirami 2x sehari.Setelah 2-4 minggu lagi, bibit jahe tersebut sudah siap dipindah ke karung/polybag tanam.
Cara Penanaman Jahe
Alat dan bahan yang perlu disiapkan:
  • Cangkul / sekop (untuk mengaduk), Karung / polibag / keranjang (pakai yg bekas), ember, Bokashi, Tanah
Ambil rimpang jahe dari kotak penyemaian kemudian patah-patahkan dengan tangan rimpang jahe tersebut menjadi 2 – 3 ruas, dimana 1 ruasnya terdapat minimal 2 mata tunas, lalu buat campuran antara tanah dan bokashi dengan perbandingan 3 : 1. Masukkan campuran tanah dan bokashi ke dalam karung/polybag dengan ketinggian sekitar 15cm, jika menggunakan media karung sesuaikan terlebih dahulu tinggi karung dengan cara menekuk bagian atas karung seperti gambar paling atas agar ketinggian sesuai. kemudian masukan tunas bibit jahenya, satu karung bisa diisi sekitar 3-4 titik tanam  untuk hasil yang maksimal.
Setelah selesai penanaman keseluruhan siram dengan air. Selama sekitar seminggu lakukan penyiraman rutin pagi dan sore agar tunas tidak layu/kering.
Cara Pemupukan dan Perawatan pada Tanaman Jahe
Sirami tiap hari minimal sehari sekali, tapi jika cuaca panas atau musim kemarau sebaiknya siram 2 x sehari. Sekitar usia 2-4 minggu lakukan pengocoran dengan fermentasi PUPUK  ORGANIK CAIR.
(PUPUK  ORGANIK CAIR 5 tutup, Gula 3 sendok makan, Urine 2 liter, Feses 2 liter, difermentasi 24 jam). setelah fermentasi jadi campur dengan 15 liter air lalu gunakan untuk mengocor/ menyiram.
Lakukan penyemprotan dengan PUPUK  ORGANIK CAIR dan PESTISIDA ORGANIK secara bergantian dengan interval 2 minggu – 4 minggu sekali. (bahan untuk menyemprot PUPUK  ORGANIK CAIR/PESTISIDA ORGANIK 5 tutup, Gula 3sendok, bisa ditambah urine 0,5 liter fermentasi 24jam) kemudian campur air 1 tangki dan siap disemprotkan. 
Lakukan pengurukan kembali dengan tanah + bokashi (3:1) pada usia 2-3 bulan atau jika terlihat rimpang jahe yang menyembul keluar timbun/uruk sekitar 10cm. Lakukan pengurukan ini berulang-ulang seiring pertumbuhan jahe hingga usia sekitar 8 bulan atau sampai karung /polybag terisi penuh dengan tanah urukan. Dengan teknik pengurukan seperti ini kita akan mendapatkan hasil yang lumayan melimpah, karung/polibag kita akan terisi penuh dengan rimpang jahe.
bahkan ada salah satu mitra kami yang panen jahe satu karung/polibag berisi 20kg jahe wooww….  ALHAMDULILAH    …???.
Jika langkah-langkah diatas sudah kita lalui selama 8-10 bulan, sudah saatnya jahe kita siap dipanen,
Gajian Tiap Bulan Dengan Bertanam Jahe
Banyak orang beranggapan “bertani itu tidak bisa memberi penghasilan tiap bulannya”, Bertani hanya memberi penghasilan pas pada waktu panen saja. Menurut saya anggapan ini 100% salah, buang jauh-jauh  tuh anggapan seperti itu. Bagaimana cara mempunyai penghasilan tiap bulannya dari bertani disini kita akan membahasnya 100 polybag/karung jahe, maka bulan february di minggu awal berikutnya kita tanam lagi 100 polybag/karung, begitu juga bulan maret dan bulan-bulan berikutnya
Biasanya jahe sudah bisa dipanen di usia 8-10 bulan, lebih baik kwalitasnya jika panen di usia 10 bulan saja supaya jahe matang tua sempurna. Jadi untuk jahe yang kita tanam di bulan january kita panennya di bulan november awal, bulan february panen di bulan desember, maret panen di january, begitu seterusnya sehingga mulai bulan november sampai kedepan kita akan mempunyai penghasilan tiap bulannya dari hasil bertani.
Untuk skema tanam dan waktu panen Jahe bisa dilihat dari tabel di bawah ini :
Waktu Tanam
Jumlah Tanam
Waktu Panen
January
100 polybag
November
February
100 polybag
Desember
Maret
100 polybag
January
April
100 polybag
February
Mei
100 polybag
Maret
Juny
100 polybag
April
July
100 polybag
Mey
Agustus
100 polybag
Juny
September
100 polybag
July
Oktober
100 polybag
Agustus
November
100 polybag
September
Desember
100 polybag
Oktober

Hitung-hitunganya gimana?
Berapa rupiah yang kemungkinan bisa kita hasilkan tiap bulan?
Modal yang dibutuhkan tiap Bulannya dalam bertanam Jahe :
Bibit jahe 100 rimpang x Rp.1.000,-     Rp.100.000 
Polibag/karung 100 x Rp.1.500             Rp.150.000
Pupuk PUPUK  ORGANIK CAIR dan PESTISIDA ORGANIK                         Rp.250.000
TOTAL                                                   Rp.500.000,-

Hasil Dari bertanam Jahe tiap bulannya :
Tanam jahe media karung dengan pola yang kami tawarkan bisa menghasilkan 10-20 kg tiap karung/polybagnya. Tapi disini kita ambil contoh hasil terendah saja misalkan saja 1 karung/polibag menghasilkan 5 kg jahe dan harga jual per kilo jahe Rp.15.000.
Maka :
  •  100 karung x 5kg                 500kg
  •  500kg x Rp.15.000           Rp.7.500.000
Jadi bisa kita ketahui nantinya mulai bulan november sampai terus kedepan kita akan mendapat penghasilan Rp. 7.500.000. hasil ini bisa lebih jika hasil panen kita bisa maksimal 10 atau 20 kg/polybag apalagi jika harga jual harga naik hitung aja sendiri fantastis bukan! Gimana impian beli mobil mewah pasti terlaksana bukan… Buktikan dan gali ilmunya gratis selagi kita mau hanya dengan menjadi mitra kami!!
Semoga artikel singkat ini bisa jadi inspirasi buat Anda, Selamat mencoba.
Informasi LEBIH LANJUT bisa menghubungi Kami  di 0812 2708 2276, M@S.PA’IE.

1 komentar:

  1. sedia bibit azolla bandung - jawa barat pengiriman seluruh NKRI
    WHAT APPS / TELP / SMS PASTI DIBALES : 0896 3650 3911

    ketik di google : jual azolla bandung utk lebih jelas nya..
    bisa chek lapak ane di olx & kaskus dll, ketik : jual azolla bandung ok

    kegunaan azolla :
    - penghijau dan pendingin kolam ikan, sawah, kolam terpal, kolam air mancur
    - pakan alternatif alami ikan gurame, nila , mas, koi, lele, belut, patin dll
    - pakan alternatif ayam pedaging + petelur, bebek, entog, ayam adu
    - pakan alternatif / pengganti rumput utk sapi, kambing, kerbau, domba tanpa ngarit /kemarau
    - bahan baku pupuk hijau dan kompos alami utk tanaman pekarangan, sawah, kebun, lahan gambut
    - sebagai pengurai air limbah dan lahan kritis berair misal : bekas galian c, air TPA sampah, kolam pemancingan
    - penstabil keasaman air / PH terutama kolam terpal, bak semen, toren cor tebar padat
    - kandungan dan kegunaan lain nya bisa cari di google

    salam hijau dan kembalikan tanah & air kita sebagai mana fungsi nya tanpa bahan kimia

    BalasHapus