METODE BUDIDAYA AZOLLA SEBAGAI
SUMBER PAKAN ALTERNATIF KAYA PROTEIN
keterangan :
- Carilah azolla yang tumbuh di sawah dan perairan
lainnya.
- Siapkan kolam,
petakan sawah atau bak plastic, kemudian genangi air setinggi 5-7 cm
- Tambahkan pestisida Corbufuran misalnya furadan dengan takaran 0,2-0,3gr/m2 dan pupuk SP 36 dengan takaran 6,5gr/m2
- Taburkan bibit azolla dengan takaran 50-70 gr/m2
- Biarkan selama 2 minggu atau lebih dengan menjaga
ketinggian air. Azolla akan tumbuh menutupi permukaan air, selanjutnya siap
dipanen.
Keterangan :
- Siapkan bak plastic yang diisi tanah
dengan ketinggian ± 2cm
- Genangi air hingga ketinggian 2-3 cm
- Taburkan spora azolla pada permukaan air
dengan takaran 10 gr/m2
- Biarkan wadah agar terkena cahaya
- Spora selanjutnya akan berkecambah pada
hari ke 10 & setelah 1 bulan akan menutup permukaan area. Pada saat
tersebut azolla masih kecil
- Pindahkan azolla pada bak yang lebih
luas. Biarkan selama 2 minggu, maka akan diperoleh bibit azolla muda.
- Selanjutnya dapat diperbanyak seperti
halnya memperbanyak dengan menggunakan bibit tanaman muda
FERMENTASI
AZOLLA DENGAN DEDAK UNTUK PAKAN IKAN
Keterangan :
- Timbang azolla segar dengan dedak
dengan perbandingan 70%:30%.
- Campur dan aduk keduanya
hingga homogen.
- Masukan campuran ke dalam
plastik atau kurung yang kedap air, kemudian ikat rapat.
- Kantong selanjutnya dipendam
dalam tanah dan ditutup rapat (anaerob). Biarkan masa fermentasi selama 3-4
hari.
- Bongkar pendaman campuran azolla
dan dedak hasil fermentasi. Hasil fermentasi dapat langsung diberikan pada ikan
sebagai sumber protein.
Cara Budidaya Azolla
buat kolam terpal dan berikan lapisan
tanah gembur/tanah liat kering setebal 2 cm buat larutan kotoran
sapi/kambing perbandingan 10 liter air dengan 2 kg kotoran sapi/kambing. taruh
larutan diatas lapisan tanah dalam kolam isi kolam dengan air setinggi 5-10 cm
dari atyas lapisan tanah tadi tebar azolla dan siram dengan pancuran kran air
Cara Menanam Azolla
Azolla termasuk tumbuhan aquatik yg
mungil dan menawan, mudah di budidayakan dan cepat berkembang biak.
Dengan kandungan protein yang tinggi
dan kaya akan vitamin, Azolla sangat baik bagi pertumbuhan ternak, ikan dan
unggas. Selain itu azolla juga dapat di gunakan sebagai pupuk tanaman.
Cara Budidaya Azolla :
·
Siapkan
lahan ukuran 2m x 1m
·
Isi
dengan tanah & campuran pupuk kandang 50:50 setebal 5cm
·
Tambahkan
pupuk SP 36
dengan takaran 6,5gr/m2
·
Isi
dengan air kurang lebih 3 cm
·
Taburkan
bibit azolla dengan takaran 50-70 gr/m2
·
Biarkan
selama 2 minggu atau lebih dengan menjaga ketinggian air.
·
Siramkan
probiotik BIOCATFISH secara rutin 2
hari sekali, cukup 50ml/m2
·
Tunggu
selama 2 minggu atau lebih dengan menjaga ketinggian air
·
Jika
azolla sudah kelihatan menumpuk dan menebal menutupi permukaan kolam,
menandakan siap dipanen.
·
Azolla
dapat dipanen 1-2 minggu sekali, atau sesuai kebutuhan
·
Azolla
untuk pakan ikan. Gurami, nila, bawal, Lele
·
Pemberian
azolla kepada ikan lele sebaiknya dalam bentuk kering Jangan diberikan dalam
bentuk basah. Hal ini penting dilakukan mengingat kadar air yang tinggi pada
azolla yang jika dimakan ikan lele hanya akan mengeyangkan saja tetapi azolla
yang dimakan proteinnya rendah. Alhasil ikan lele justru akan mengalami
keterlambatan pertumbuhan.Mengapa hal ini bisa terjadi?? karena azolla yang
basah dengan kandungan protein rendah jika dimakan oleh ikan, maka ikan akan
merasa kenyang dengan cepat dan lama untuk lapar.Hal ini karena adanya serat
seperti mekanisme kita jika memakan sayuran. Sehingga pakan pelet yang kita
berikan justru akan sedikit dimakan oleh ikan lele. Kemudian pemberian azolla
secara terus menerus juga kurang baik untuk pertumbuhan ikan. Walaupun ikan
akan sehat tapi terkait dengan tinggkat perkembangan justru akan memperlambat.
Mengapa hal ini bisa terjadi?? pemberian azolla secara terus menerus dalam
keadaan basah menyebabkan ikan lele setiap saat akan terpenuhi kebutuhan
pakannya. Saat ikan lele lapar sedikit saja maka azolla akan dimakan sedikit
demi sedikit. Dan kita tau azolla basah kandungan proteinnya rendah. Jika ikan
lele sudah kenyang hanya dari azolla. Sehingga jika kita memberikan pakan pelet
dengan protein tinggi, alhasil pakan pelet kita tidak dimakan. Namun jika kita
tangkap dan kita seser ikan kita. Kita akan mendapatkan ikan lele dengan perut
yang gendut tapi miskin protein.
·
Sehingga
disimpulkan pemberian azolla dalam bentuk basah kurang baik untuk
pertumbuhan,sebaiknya diberikan dalam bentuk kering dengan protein yang tinggi.
Namun diberikan ke dalam kolam klinik untuk menampung ikan yang sakit justru
bisa sebagai diet yang baik untuk ikan lele. Ikan yang sakit memerlukan hijauan
untuk memulihkan pencernaannya. Disinilah peran azolla sebagai pakan ikan yang
sedang sakit.
·
Kesimpulan
selanjutnya yaitu pemberian azolla baiknya dilakukan sebelum lele masuk atau
perlakuan air kolam ikan selama 3-4 hari. Tujuannya yaitu untuk menetralkan air
kolam ikan, menyerap polutan, dan menciptakan pakan alami didalam kolam.
Setelah 4 hari dan dirasa air kolam sudah siap, angkat azolla dan pindahkan ke
kolam lain, barulah ikan lele kita masukkan ke dalam kolam bekas azolla.
TIPS (dikumpulkan dari berbagai sumber) :
TIPS (dikumpulkan dari berbagai sumber) :
·
Sebagai
pakan, Azolla sebaiknya diberikan kering(contoh kasus untuk lele-randifarm)
terutama untuk ikan omnivora, tetapi pada contoh kasus yang lain, ikan
herbivora(Gurame, Tawes, dll), ikan lebih menyukai bila azolla diberikan dalam
kondisi segar dan itu boleh saja.
·
Pengeringan
Azolla cukup diangin2kan, bila dijemur akan merusak nutrisi sejauh ini
pemakaian azolla kering sudah terpakai sebagai campuran pellet dan pakan
ternak(terbukti), pada ikan hanya pada ikan lele(data akan diupdate setelah ada
info dr praktisi) (contoh kasus/subyektif) penempatan Azolla di kolam LELE tdk
membuat LELE memakan Azolla, malah dimakan saat diberikan terpisah(dicampur
pakan biasanya/pelet). Tp kalau di kolam GURAMI, Azolla Tidak Bisa Panjang
Umur,karena bisa habis dalam sekejap
·
Penempatan
Azolla dalam kolam ikan mampu meningkatkan kualitas air, karena kemampuan
Azolla menyerap bahan berbahaya dalam air. AIR SEHAT=IKAN SEHAT=KANTONG SEHAT
kompos Azolla bisa digunakan sebagai media untuk media cacing lumbricus, dan azolla segarnya bisa untuk pakan. Cacing lumbricus sangat cepat dan mudah dibudidayakan, dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani ikan(dalam bentuk tepung atau hidup)
kompos Azolla bisa digunakan sebagai media untuk media cacing lumbricus, dan azolla segarnya bisa untuk pakan. Cacing lumbricus sangat cepat dan mudah dibudidayakan, dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani ikan(dalam bentuk tepung atau hidup)
·
Cara,
Waktu, Jumlah dalam penggunaan Azolla adalah relatif, subyektif, jadi jangan
lelah untuk selalu mencoba mencari apa yg tepat untuk kebutuhan anda, “AZOLA
BIAYA MINI HASIL MAXI“
Usaha Budidaya Azolla Microphylla
Azolla merupakan genus dari paku air
mengapung suku Azollaceae. Terdapat tujuh spesies yang termasuk dalam
genus ini, salah satu spesiensya adalah Azolla mirophylla. Azolla
dikenal mampu bersimbiosis dengan alga biru-hijau Anabaena azollae dan
mengikat nitrogen langsung dari udara. Potensi ini membuat Azolla baik
digunakan sebagai pakan ternak dan pupuk hijau untuk tanaman. Pada kondisi optimal
Azolla akan tumbuh baik dengan laju pertumbuhan 35% tiap hari. Nilai
nutrisi Azolla mengandung kadar protein yang tinggi antara 24-30%.
Kandungan asam amino essensialnya, terutama lisin 0,42% lebih tinggi
dibandingkan dengan konsentrat jagung, dedak, dan beras pecah (Arifin, 1996)
dalam Akrimin 2002.
Meski sudah populer sejak awal tahun 1990-an, ternyata belum banyak petani membudidayakan dan memanfaatkan tanaman azolla (Azolla microphylla) untuk usaha taninya. Padahal manfaat tanaman air yang satu cukup banyak. Selain bisa untuk pupuk dan media tanaman hias, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak dan pakan ikan. Di Bali, azolla biasa dan sering dijumpai terapung di perairan sawah dan kolam ikan. Karena dianggap gulma, para petani lantas menyingkirkannya. Ditumpuk dan dibuang begitu saja. Padahal, bila dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman padi di sawah, azolla ini bisa menekan penggunaan pupuk urea sampai 65 Kg/ha.
Meski sudah populer sejak awal tahun 1990-an, ternyata belum banyak petani membudidayakan dan memanfaatkan tanaman azolla (Azolla microphylla) untuk usaha taninya. Padahal manfaat tanaman air yang satu cukup banyak. Selain bisa untuk pupuk dan media tanaman hias, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak dan pakan ikan. Di Bali, azolla biasa dan sering dijumpai terapung di perairan sawah dan kolam ikan. Karena dianggap gulma, para petani lantas menyingkirkannya. Ditumpuk dan dibuang begitu saja. Padahal, bila dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman padi di sawah, azolla ini bisa menekan penggunaan pupuk urea sampai 65 Kg/ha.
Manfaat Azolla
1. Pengganti Pupuk Kimia
Pemanfaatan
azolla sebagai pupuk ini memang memungkinkan. Pasalnya, bila dihitung dari
berat keringnya dalam bentuk kompos (azolla kering) mengandung unsur Nitrogen (N)
3 - 5%, Phosphor (P) 0,5 - 0,9% dan Kalium (K) 2 - 4,5K.
Sedangkan hara mikronya berupa Calsium (Ca) 0,4 - 1%, Magnesium (Mg)
0,5 - 0,6%, Ferum (Fe) 0,06 - 0,26% dan Mangaan (Mn) 0,11 -
0,16%. Berdasarkan komposisi kimia tersebut, bila digunakan untuk pupuk
mempertahankan kesuburan tanah, setiap hektar areal memerlukan azolla sejumlah
20 ton dalam bentuk segar, atau 6-7 ton berupa kompos (kadar air 15 persen)
atau sekitar 1 ton dalam keadaan kering. Bila azolla diberikan secara rutin
setiap musim tanam, maka suatu saat tanah itu tidak memerlukan pupuk buatan
lagi.
Untuk
membuat kompos azolla, caranya cukup mudah. Buat saja lubang ukuran (P x L x D)
3 x 2 x 2 meter. Kemudian azolla segar dimasukkan ke dalam lubang. Seminggu
kemudian azolla dibongkar. Untuk mengurangi kadar air menjadi 15 persen, azolla
yang sudah terfermentasi tersebut lantas dijemur. Setelah agak kering, baru dikemas
dalam kantong plastik atau langsung digunakan sebagai media tanam.
2. Pakan ternak dan ikan
Azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan
ternak, khususnya itik dan beragam jenis ikan omnivora dan herbivora. Sebagai
pakan ternak, kandungan gizi azolla cukup menjanjikan. Kandungan protein
misalnya, mencapai 31,25%, lemak 7,5%, karbohidrat 6,5%, gula terlarut 3,5% dan
serat kasar 13%. Bila digunakan untuk pakan itik, penggunaan azolla segar yang
masih muda (umur 2 - 3 minggu) dicampur dengan ransum pakan itik. Berdasarkan
hasil penelitian, campuran azolla 15 persen ke dalam ransum ini bisa menekan 15
persen biaya pembelian pakan itik. Tentu saja hal ini cukup menguntungkan
peternak karena bisa mengurangi biaya pembelian pakan itik.
Berdasarkan
kajian di lapangan, dalam keadaan segar azolla bisa diberikan untuk pakan ikan
gurami, tawes, nila dan karper. Dengan pemberian pakan berupa azolla, terbukti
ikan tetap bisa tumbuh pesat. Tak kalah dengan ikan lainnya yang diberi pakan
buatan berupa pelet.Di saat harga pupuk, pakan ternak dan pakan ikan mahal
seperti saat ini, tak ada salah bila azolla ini menjadi salah satu alternatif
pilihan usaha yang secara finansial cukup menguntungkan. Kata yang paling tepat
adalah usaha budidaya Azolla baik untuk dibisniskan.
Sumber
:http://www.wirausahaimpian.com/2013/09/usaha-budidaya-azolla-microphylla.html
Azolla Microphylla Pakan Kambing Sapi Alternatif Tanpa Ngarit Azolla Microphylla Pakan Kambing Sapi Alternatif Tanpa Ngarit
Macam jenis pakan alternatif bagi kambing peliharaan anda,
negara kita merupakan negara kepulauan terbanyak, yang memiliki berbagai macam
ragam ekosistem baik hutan,tanah, rumput,dll, oleh sebab itu hampir disetiap
daerah memiliki berbagai macam jenis pakan, disini akan diulas mengenai jenis
dan macam pakan kambing yang ada.. .
Pakan Hijau-hijauan
(rumput, legume & dedaunan)
Pakan hijauan
terdiri dari macam jenis, yaitu pakan dari rumput-rumputan, pakan dari legume.
dan dari dedaunan, Pakan rumput-rumputan diantaranya rumput gajah, rumput
benggala, rumput raja dan turi. untuk pakan legume antara lain seperti lamtoro,
kaliandra, kacang-kacangan, dan harendong, dan untuk pakan dedaunan ada daun
nangka, daun jagung, jerami, daun mangga, daun, kersen, dll. daun-daunan hijau
lebih disukai oleh kambing dibandingkan rumput. Komposisi masing-masing pakan
tergantung pada kebutuhan ternak, yaitu antara kambing menyusui, pemacek dan
dewasa.
Campuran
daun-daunan dan rumput dengan perbandingan 1 : 1 akan saling melengkapi dan
menjamin ketersediaan gizi yang lebih baik. Di samping itu, kambing tidak cepat
bosan melahap pakan hijau yang tersedia. Hindari pemberian hijauan yang masih
muda. Jika terpaksa digunakan hendaknya diangin-anginkan terlebih dahulu selama
3-4 jam, untuk menghindari terjadinya bloat (kembung) pada kambing.
Pakan Limbah
Industri dan Pertanian/alternative
Selain pakan
hijauan, kambing juga menyukai pakan yang berasal dari limbah pertanian. Limbah
industri yang dapat dijadikan pakan antara lain seperti ampas tahu, ampas
tempe, ampas singkong, bungkil kedelai, bungkil kacang tanah, dedak padi, dan
dedak jagung. Sementara contoh limbah pertanian antara lain seperti jerami
padi, jerami jagung, daun singkong, daun nangka dan limbah kelapa.
Pakan Tambahan Pakan tambahan berguna untuk memenuhi kebutuhan
mineral dan meningkatkan nafsu makan. Selain itu, pakan tambahan ini bermanfaat
untuk menutupi kekurangan zat gizi yang terdapat pada hijauan. Sumber pakan
tambahan berupa campuran mineral (mineral mix) dari garam dapur,
kapur, dan premix. Nantikan tips2 selanjutnya, keberhasilan tak luput dari
saran dan kritikan,
Manfaat azolla microphylla untuk pakan alternatif
ternak kambing ternak sapi ternak bebek ternak unggas dan juga untuk
pakan ikan
Pengertian Azolla microphylla, telah kita bahas dalam artikel yang lain, banyak sekarang
kita bahas pemanfaataannya. Kita akan bahas beberapa manfaat azolla microphylla
untuk pakan alternatif ternak kambing, baik itu kambing etawa kambing gibas
kambing jawa randu kambing merino kambing dan jenis kambing yang lain. manfaat
azolla microphylla sebagai alternatif pakan ternak sapi, manfaat azolla
microphylla sebagai pakan alternatif ikan, manfaat azolla microphylla sebagai
alternatif pakan babi, manfaat azolla microphylla sebagi pakan alternatif
unggas seperti ayam, bebek , itik , dan lain lain.
1. azolla microphylla sebagai pakan alternatif pakan organik
Ikan gura/ ikan nila / ikan
lele
Azolla microphylla dapat mengurangi atau menghemat penggunaan
pakan pabrikan hingga 30%,, namun menurut beberapa literatur penggunaan dalam
pakan biasanya sekitar 15% untuk lele. penggunaan dalam bentuk segar bisa
diberikan untuk ikan gurami, ikan tawes
dan ikan nila. Azolla microphylla dapat digunakan sebagai pakan
alternatif organik bagi semua jenis ikan, sepeti ikan gurami ikan lele, ikan
tawes dan ikan ikan yang lain
2. azolla microphylla sebagai pakan alternatif pakan organik
Unggas
menurut
buku Penerapan Pertanian Organik yang ditulis oleh Rachman Sutanto Azolla bisa
dimanfaatkan untuk campuran pakan ayam, dan itik, namu tetap dibatasi sekitar
15%, karena dapat mengganggu produktivitas telur. Penggunaan untuk itik bisa
digunakan azolla segar umur 2-3 minggu dicampur dengan ransum itik atau bebek
3. azolla microphylla sebagai pakan alternatif pakan organik
Ruminansia seperti sapi kambing
kelinci dan hewan ruminansia yang lain
Azolla
dapat dimanfaatkan dalam bentuk segar, kering maupun fermentasi. bisa
menggantikan hijauan untuk sapi dan dedak padi untuk babi. Kambing dan sapi
menyukai azolla basah, jika digunakan campuran dalam bentuk kering maka
biasanya sebagai pelengkap sumber protein.
Percobaan
untuk sapi perah, penggunaan azolla 1.5 – 2 kg/hari dapat meningkatkan produksi
susu sebesar 15%.
Usaha Budidaya Azolla Microphylla
Azolla merupakan genus dari paku air
mengapung suku Azollaceae. Terdapat tujuh spesies yang termasuk dalam
genus ini, salah satu spesiensya adalah Azolla mirophylla. Azolla
dikenal mampu bersimbiosis dengan alga biru-hijau Anabaena azollae dan
mengikat nitrogen langsung dari udara. Potensi ini membuat Azolla baik
digunakan sebagai pakan ternak dan pupuk hijau untuk tanaman. Pada kondisi
optimal Azolla akan tumbuh baik dengan laju pertumbuhan 35% tiap hari.
Nilai nutrisi Azolla mengandung kadar protein yang tinggi antara 24-30%.
Kandungan asam amino essensialnya, terutama lisin 0,42% lebih tinggi
dibandingkan dengan konsentrat jagung, dedak, dan beras pecah (Arifin, 1996)
dalam Akrimin 2002.
Meski sudah populer sejak awal tahun 1990-an, ternyata belum banyak petani membudidayakan dan memanfaatkan tanaman azolla (Azolla microphylla) untuk usaha taninya. Padahal manfaat tanaman air yang satu cukup banyak. Selain bisa untuk pupuk dan media tanaman hias, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak dan pakan ikan. Di Bali, azolla biasa dan sering dijumpai terapung di perairan sawah dan kolam ikan. Karena dianggap gulma, para petani lantas menyingkirkannya. Ditumpuk dan dibuang begitu saja. Padahal, bila dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman padi di sawah, azolla ini bisa menekan penggunaan pupuk urea sampai 65 Kg/ha.
Meski sudah populer sejak awal tahun 1990-an, ternyata belum banyak petani membudidayakan dan memanfaatkan tanaman azolla (Azolla microphylla) untuk usaha taninya. Padahal manfaat tanaman air yang satu cukup banyak. Selain bisa untuk pupuk dan media tanaman hias, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak dan pakan ikan. Di Bali, azolla biasa dan sering dijumpai terapung di perairan sawah dan kolam ikan. Karena dianggap gulma, para petani lantas menyingkirkannya. Ditumpuk dan dibuang begitu saja. Padahal, bila dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman padi di sawah, azolla ini bisa menekan penggunaan pupuk urea sampai 65 Kg/ha.
Manfaat Azolla
1. Pengganti Pupuk Kimia
Pemanfaatan
azolla sebagai pupuk ini memang memungkinkan. Pasalnya, bila dihitung dari
berat keringnya dalam bentuk kompos (azolla kering) mengandung unsur Nitrogen (N)
3 - 5%, Phosphor (P) 0,5 - 0,9% dan Kalium (K) 2 - 4,5K.
Sedangkan hara mikronya berupa Calsium (Ca) 0,4 - 1%, Magnesium (Mg)
0,5 - 0,6%, Ferum (Fe) 0,06 - 0,26% dan Mangaan (Mn) 0,11 -
0,16%. Berdasarkan komposisi kimia tersebut, bila digunakan untuk pupuk mempertahankan
kesuburan tanah, setiap hektar areal memerlukan azolla sejumlah 20 ton dalam
bentuk segar, atau 6-7 ton berupa kompos (kadar air 15 persen) atau sekitar 1
ton dalam keadaan kering. Bila azolla diberikan secara rutin setiap musim
tanam, maka suatu saat tanah itu tidak memerlukan pupuk buatan lagi.
Untuk
membuat kompos azolla, caranya cukup mudah. Buat saja lubang ukuran (P x L x D)
3 x 2 x 2 meter. Kemudian azolla segar dimasukkan ke dalam lubang. Seminggu
kemudian azolla dibongkar. Untuk mengurangi kadar air menjadi 15 persen, azolla
yang sudah terfermentasi tersebut lantas dijemur. Setelah agak kering, baru
dikemas dalam kantong plastik atau langsung digunakan sebagai media tanam.
2. Pakan ternak dan ikan
Azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan
ternak, khususnya itik dan beragam jenis ikan omnivora dan herbivora. Sebagai
pakan ternak, kandungan gizi azolla cukup menjanjikan. Kandungan protein
misalnya, mencapai 31,25%, lemak 7,5%, karbohidrat 6,5%, gula terlarut 3,5% dan
serat kasar 13%. Bila digunakan untuk pakan itik, penggunaan azolla segar yang
masih muda (umur 2 - 3 minggu) dicampur dengan ransum pakan itik. Berdasarkan
hasil penelitian, campuran azolla 15 persen ke dalam ransum ini bisa menekan 15
persen biaya pembelian pakan itik. Tentu saja hal ini cukup menguntungkan
peternak karena bisa mengurangi biaya pembelian pakan itik.
Berdasarkan
kajian di lapangan, dalam keadaan segar azolla bisa diberikan untuk pakan ikan
gurami, tawes, nila dan karper. Dengan pemberian pakan berupa azolla, terbukti
ikan tetap bisa tumbuh pesat. Tak kalah dengan ikan lainnya yang diberi pakan
buatan berupa pelet.Di saat harga pupuk, pakan ternak dan pakan ikan mahal
seperti saat ini, tak ada salah bila azolla ini menjadi salah satu alternatif
pilihan usaha yang secara finansial cukup menguntungkan. Kata yang paling tepat
adalah usaha budidaya Azolla baik untuk dibisniskan.
Sumber
:http://www.wirausahaimpian.com/2013/09/usaha-budidaya-azolla-microphylla.html
Azolla
sebagai sumber pakan itik berprotein tinggi
Azolla merupakan satu-satunya genus
dari paku air mengapung suku Azollaceae. Terdapat tujuh spesies yang termasuk
dalam genus ini. Suku Azollaceae sekarang dianjurkan untuk digabungkan ke dalam
suku Salviniaceae, berdasarkan kajian morfologi dan molekular dari Smith et al.
(2006)
Azolla
dikenal mampu bersimbiosis dengan bakteri biru-hijau Anabaena azollae dan
mengikat nitrogen langsung dari udara. Potensi ini membuat Azolla digunakan
sebagai pupuk hijau baik di lahan sawah maupun lahan kering. Pada kondisi
optimal Azolla akan tumbuh baik dengan laju pertumbuhan 35% tiap hari. Nilai
nutrisi Azolla mengandung kadar protein tinggi antara 24 – 30%. Kandungan asam
amino essensialnya, terutama lisin 0,42% lebih tinggi dibandingkan dengan
konsentrat, jagung, dedak, dan beras pecah (Arifin, 1996) dalam Akrimin
2002.
Tujuh
jenis Azolla :
Asia
·
Azolla japonica Franch. & Sav.
dari Jepang
·
Azolla filiculoides Lam.
·
Azolla pinnata R. Br. dari Asia
Tenggara, juga dari Afrika
Afrika
·
Azolla nilotica Dcne. ex Mett.
Amerika
·
Azolla caroliniana Willd., dari
Amerika Utara
·
Azolla mexicana Presl., dari Meksiko
·
Azolla microphylla Kaulf
Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
Kandungan Nutrisi Azolla
Meski
sudah diperkenalkan dan dipopulerkan sejak awal tahun 1990-an, ternyata belum
banyak petani yang memanfaatkan tanaman azolla (Azolla pinnata) untuk usaha
taninya. Padahal manfaat tanaman air yang satu ini cukup banyak. Selain bisa
untuk pupuk dan media tanaman hias, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan
ternak dan ikan. Di Bali, azolla sering dijumpai terapung di perairan,
sawah dan kolam ikan. Karena dianggap gulma, para petani lantas
menyingkirkannya. Ditumpuk dan dibuang begitu saja.
Azolla
sp. banyak terdapat di perairan yang tergenang terutama di sawah-sawah dan di
kolam, mempunyai permukaan daun yang lunak mudah berkembang dengan cepat dan
hidup bersimbosis dengan Anabaena azollae yang dapat memfiksasi Nitrogen (N2)
dari udara.
Selain untuk pupuk dan media tanam, azolla juga bisa
dimanfaatkan untuk pakan ternak, khususnya itik dan beragam jenis ikan omnivora
dan herbivora. Sebagai pakan ternak, kandungan gizi azolla cukup menjanjikan.
Kandungan protein misalnya, dapat mencapai 31,25 persen, lemak 7,5 persen,
karbohidrat 6,5 persen, gula terlarut 3,5 persen dan serat kasar 13 persen.
Bila digunakan untuk pakan itik, penggunaan azolla segar
yang masih muda (umur 2 – 3 minggu) dicampur dengan ransum pakan itik.
Berdasarkan hasil penelitian, campuran azolla 15 persen ke dalam ransum ini,
terbukti tidak berpengaruh buruk pada itik. Maksudnya, itik tetap menyantap
pakan campuran azolla ini dengan lahapnya. Produksi telur, berat telur dan
konversi pakan juga tetap normal. Ini berarti penggunaan azolla bisa menekan 15
persen biaya pembelian pakan itik. Tentu saja hal ini cukup menguntungkan
peternak karena bisa mengurangi biaya pembelian pakan itik.
Hasil percobaan lainnya, penggunaan probiotik dan Azolla sp.
dalam pakan terhadap pertambahan bobot badan dan karkas itik pejantan (alabio)
sampai umur 11 minggu menjunjukan bahwa pemberian Azolla 5% dan probiotik dapat
meningkatkan perambahan bobot badan sebesar 1.577,20 gram/ekor, bobot karkas
800,50 gram/ekor dan menurunkan konversi pakan menjadi 7,70 dibanding perlakuan
lainnya, walaupun konsumsi pakan tidak berbeda antar perlakuannya. Hal ini
menunjukan bahwa Azolla dapat dipertimbangkan sebagai bahan campuran pakan
mengingat potensinya yang cukup melimpah.
MENGENAL AZOLLA
Azolla sp. adalah jenis
tumbuhan paku air yang mengapung banyak terdapat di perairan yang tergenang
terutama di sawah-sawah dan di kolam, mempunyai permukaan daun yang lunak,
mudah berkembang dengan cepat dan hidup bersimbosis dengan Anabaena azollae
yang dapat memfiksasi Nitrogen (N2) dari udara.
Gambar 1. Azolla
Pada kondisi optimal azolla akan tumbuh baik
dengan laju pertumbuhan 35% tiap hari Nilai nutrisi azolla mengandung kadar protein
tinggi antara 24-30%. Kandungan asam amino essensialnya, terutama lisin 0,42%
lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrat jagung, dedak, dan beras pecah
(Arifin, 1996).
Seiring dengan perkembangan pupuk hijau,
penggunaan azolla ini kini lebih banyak dimanfaatkan untuk budidaya perikanan.
Dengan adanya kegiatan budidaya ikan mina padi dengan azolla, selain
menjadikannya sebagai pakan perikanan juga konstribusi dapat digunakan untuk
peningkatan produksi padi.
KEMAMPUAN AZOLLA SEBAGAI SUMBER PENYUMBANG NITROGEN
Suatu penelitian internasional di mana
Indonesia (Batan) ikut terlibat yang disponsori oleh Badan Tenaga Atom
Internasional (IAEA-Wina) menggunakan 15N menunjukkan bahwa azolla yang
bersimbiosis dengan Anabaena azollae dapat memfiksasi N2-udara
dari 70% – 90%. N2-fiksasi yang terakumulasi ini yang dapat
digunakan sebagai sumber N bagi padi sawah.
Dari beberapa penelitian diperoleh bahwa laju
pertumbuhan azolla adalah 0,355 – 0,390 gram per hari (di laboratorium) dan
0,144 – 0,860 gram per hari (di lapang). Pada umumnya biomassa azolla maksimum
tercapai setelah 14 – 28 hari setelah inokulasi. Dari hasil penelitian Batan
diketahui bahwa dengan menginokulasikan 200 g azolla segar per m2
maka setelah 3 minggu, Azolla tersebut akan menutupi seluruh permukaan lahan
tempat azolla tersebut ditumbuhkan.
Dalam keadaan ini dapat dihasilkan 30 – 45 kg
N/ha berarti sama dengan 100 kg urea. Ditemukan juga bahwa azolla tumbuh
kembang lebih baik pada musim penghujan daripada musim kemarau.
BUDIDAYA AZOLLA
Budidaya azolla dapat dilakukan dengan 2
cara, yaitu menumbuhkan azolla dari bibit muda dan dari spora.
1. Dengan Bibit
Tanaman Muda
- Carilah
azolla yang tumbuh di sawah dan perairan lainnya.
- Siapkan
kolam, petakan sawah atau bak plastik, kemudian genangi air setinggi 5 – 7 cm.
- Tambahkan
pestisida Corbufuran misalnya furadan dengan takaran 0,2 – 0,3gr/m2
dan pupuk SP 36 dengan takaran 6,5 gr/m2.
- Taburkan
bibit azolla dengan takaran 50 – 70 gr/m2.
- Biarkan
selama 2 minggu atau lebih dengan menjaga ketinggian air. Azolla akan tumbuh
menutupi permukaan air, selanjutnya siap dipanen.
2. Dengan Spora
- Siapkan
bak plastik yang diisi tanah dengan ketinggian + 2 cm.
- Genangi air
hingga ketinggian 2 – 3 cm.
- Taburkan
spora azolla pada permukaan air dengan takaran 10 gr/m2.
- Biarkan wadah
agar terkena cahaya.
- Spora
selanjutnya akan berkecambah pada hari ke-10, dan setelah 1 bulan akan menutup
permukaan area. Pada saat tersebut azolla masih kecil.
- Pindahkan
azolla pada bak yang lebih luas. Biarkan selama 2 minggu, maka akan diperoleh
bibit azolla muda.
FERMENTASI AZOLLA
DENGAN DEDAK UNTUK PAKAN IKAN
Azolla sebagai sumber
protein dapat digunakan sebagai sumber pakan alternatif untuk ikan. Sebelum
azolla digunakan sebagai sumber pakan, sebaiknya terlebih dahulu dilakukan
fermentasi dengan campuran bahan pakan yang lain misalnya dedak. Fermentasi
dilakukan untuk mempermudah ikan dalam mencerna protein yang terdapat dalam
azolla dan dedak karena ikan tergolong ke dalam hewan usus pendek.
Adapun
langkah-langkah dalam fermentasi azolla adalah:
- Timbanglah
azolla segar dan dedak dengan perbandingan 70%:30%.
- Campur
dan aduk kedua bahan hingga homogen.
- Masukan
campuran ke dalam plastik atau karung yang kedap air, kemudian diikat rapat.
- Kantong
selanjutnya dipendam dalam tanah dan ditutup rapat (anaerob). Biarkan masa
fermentasi selama 3 – 4 hari.
- Bongkar
pendaman campuran azolla dan dedak hasil fermentasi. Hasil fermentasi dapat
langsung diberikan pada ikan sebagai sumber pakan.
MANFAAT TANAMAN AZOLLA
Meski sudah diperkenalkan dan dipopulerkan
sejak awal tahun 1990-an, ternyata belum banyak petani yang memanfaatkan
tanaman azolla (Azolla pinnata) untuk usaha taninya. Padahal manfaat
tanaman air yang satu cukup banyak. Selain bisa untuk pupuk dan media tanaman
hias, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak dan ikan.
Pengganti Urea
Pemanfaatan azolla sangat memungkinkan untuk
dijadikan pupuk. Hal itu dikarenakan jika dihitung dari berat keringnya dalam
bentuk kompos (azolla kering) mengandung unsur Nitrogen (N) 3 – 5 persen,
Phosphor (P) 0,5% - 0,9% dan Kalium (K) 2% – 4,5%. Sedangkan
hara mikronya berupa Calsium (Ca) 0,4% – 1%, Magnesium (Mg) 0,5% –
0,6%, Ferum (Fe) 0,06% – 0,26% dan Mangan (Mn) 0,11% – 0,16%.
Berdasarkan komposisi kimia tersebut, bila
digunakan untuk pupuk mempertahankan kesuburan tanah, setiap hektar areal
memerlukan azolla sejumlah 20 ton dalam bentuk segar, atau 6-7 ton berupa
kompos (kadar air 15 persen) atau sekitar 1 ton dalam keadaan
kering. Bila azolla diberikan secara rutin setiap musim tanam, maka
suatu saat tanah itu tidak memerlukan pupuk buatan lagi.
Hal itu dimungkinkan, karena pada
penebaran pertama 1/4 bagian unsur yang dikandung azolla langsung
dimanfaatkan oleh tanah. Seperempat bagian ini, setara dengan 65 Kg pupuk Urea.
Pada musim tanam ke-2 dan ke-3, azolla mensubstitusikan 1/4 –
1/3 dosis pemupukan.
Untuk Media Tanam
Penggunaan sebagai pupuk, selain dalam bentuk
segar, bisa juga dalam bentuk kering dan kompos. Dalam bentuk
kompos ini, azolla juga baik untuk media tanam aneka jenis tanaman hias mulai
dari bonsai, suplir, kaktus sampai mawar. Untuk media tanaman hias, selain
digunakan secara langsung, kompos azdolla ini juga bisa dengan pasir dan tanah
kebun dengan perbandingan 3 : 1 : 1.
Pakan Ternak
Selain untuk pupuk dan media tanam, azolla
juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, khususnya itik. Sebagai pakan
ternak, kandungan gizi azolla cukup menjanjikan. Kandungan protein misalnya,
mencapai 31,25%, lemak 7,5%, karbohidrat 6,5%, gula terlarut 3,5% dan serat
kasar 13%. Sumber: Karya Ilmiah Praktek Akhir “Pembinaan Kelompok Melalui Penyuluhan Partisipatif
Pada Usaha Pembenihan Ikan Nila Merah di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman
Provinsi DI Yogyakarta 2010″