TERPAKSA KAYA .......... Dengan Bertanam Jahe.
Bertanam jahe apa bisa? tentu kita
tahu jenis rempah yang satu ini selain berkasiat sebagai obat, jamu, minuman,
bumbu masak dan lain sebagainya harganya pun lumayan ekonomis dan patut
kita perhitungkan.
Memilih tanaman budidaya yang tepat memang sangat berpengaruh pada hasil
dan keuntungan yang akan didapat, namun jika terlalu lama memilih tanaman yang
tepat maka keuntungan yang diharap akan terlewat karena musim, dan harga biasanya berkaitan, dimana musim yang
kurang mendukung harga komoditi tertentu mencapai harga tertinggi, dan
sebaliknya saat musim baik dan banyak orang berbudidaya biasanya hargapun juga
turun hal ini sesuai dengan hukum ekonomi. Untuk mencegah hal itu terjadi, maka
Petani tak perlu tunggu musim atau rame-rame menanam, sehingga tidak lagi
terjadi “panen massal”, dengan demikian tak perlu terjadi penurunan harga
dikarenakan terlalu banyak stok dan menurunnya jumlah permintaan.
Kali ini kita akan kami bahas cara
budidaya Jahe Merah. jika menggunakan cara konvensional, estimasi 1 rumpon hanya kisaran 2 kg maka PROGRAM YANG KAMI TAWARKAN mencari solusi yang tepat guna agar hasil panen lebih maksimal. Tanaman ini
tak terlalu sulit dalam membudidayanya. Cukup di PEKARANGAN, sela-sela tanaman pokok (jabon, jati, atau
tanaman tahunan lainnya), media tanam bisa menggunakan Karung /Polybag yang
telah diisi Bokashi dan tanah dengan perbandingan 1 : 3. Pengisian media tanam
awalnya hanya perlu diisi setinggi kira-kira 15 cm.
Sebagai pertimbangan nilai ekonomi Polybag
yang diisi 2 – 3 tunas bibit Jahe seharga Rp.500,- dalam waktu 8 – 10
bulan bisa berkembang menjadi 20 kg. Misalnya estimasi harga ± Rp 25.000
– Rp. 40.000, maka per polybag dapat menghasilkan Rp. 500.000,- sampai
Rp. 800.000,-. Jika Anda mempunyai 100 polybag saja maka estimasi Hasil kotor
yang anda peroleh adalah Rp. 50.000.000,- sampai Rp. 80.000.000,- Sebuah keuntungan
yang sangat fantastis bukan…??? Itulah potensi keuntungan yang bisa kita
dapatkan, tentu dengan POLA /PROGRAM YANG KAMI TAWARKAN, bukan Pola
Konvensional.
Dengan perawatan sangat sederhana yakni
pemupukan berkala dengan Bokashi dan PUPUK
ORGANIK CAIR /PROGRAM YANG KAMI TAWARKAN yang dikocorkan maupun
disemprot pada bibit yang ditanam, penyemprotan dan pengocoran PUPUK ORGANIK CAIR hanya perlu dilakukan 2 minggu
sekali dan penambahan Bokashi dilakukan seiring pertumbuhan tunas sampai
Polybag terisi dengan ketinggian 80%. Setelah Polybag terisi Tanah dan Bokashi,
maka yang dilakukan tinggal perawatan sampai panen, antara 8 – 10 bulan.
Dan seandainya semua mau bergerak memanfaatkan tanah
kosong , di pot-pot, polybag, atau pekarangan kita yang tersisa, meskipun tak
begitu luas seperti program pemerintah ‘Apotik Hidup’ beberapa tahun lalu, maka
kampung tempat kita tinggalpun akan mampu swasembada Jahe, bahkan tak menutup
kemungkinan menembus pasar dunia.
Cara Pembibitan Tanaman Jahe :
Untuk bibit jahe yang sudah siap tanam / atau yang sudah bertunas skitar 5-10 cm, namun jika susah memperoleh bibit tunas kita bisa menyemai sendiri bibit jahe yang akan ditanam.
Untuk bibit jahe yang sudah siap tanam / atau yang sudah bertunas skitar 5-10 cm, namun jika susah memperoleh bibit tunas kita bisa menyemai sendiri bibit jahe yang akan ditanam.
Teknik Penyemaian Jahe dengan menggunakan
Kotak kayu
Rimpang jahe yang baru dipanen dijemur
sementara (tidak sampai kering), kemudian disimpan sekitar 1-1,5
bulan. Patahkan rimpang tersebut dengan tangan dimana setiap potongan
memiliki 3-5 mata tunas dan dijemur ulang 1/2-1 hari. Selanjutnya sebelum
disemai bibit harus dibebaskan dari virus penyakit dengan cara potongan bakal
bibit tersebut dikemas ke dalam karung lalu dicelupkan dalam larutan
PESTISIDA ORGANIK selama 15 menit lalu keringkan. (Larutkan 1 tutup PESTISIDA
ORGANIK) ke dalam 14 liter air, tambahkan 2 sendok makan gula pasir, diamkan
selama 15 menit, larutan PESTISIDA ORGANIK telah siap untuk digunakan).
Rendam kembali dengan zat pengatur tumbuh PUPUK ORGANIK CAIR sekitar 6 jam. ( Larutkan 5 tutup PUPUK ORGANIK CAIR dengan 14 liter air, tambah 2-3
sendok makan gula pasir, diamkan terlebih dahulu selama 15 menit), larutan siap
digunakan. Setelah perendaman lalu tiriskan sampe kering. Benih telah siap
disemaikan.
Lakukan cara penyemaian dengan peti kayu
sebagai berikut: isi kotak kayu dengan tanah+bokashi 3:1 lalu benamkan rimpang
jahe tutup dgn tanh/daun kering tipis-tipis, rawat dengan menyirami 2x
sehari.Setelah 2-4 minggu lagi, bibit jahe tersebut sudah siap dipindah ke
karung/polybag tanam.
Cara Penanaman Jahe
Alat dan bahan yang perlu disiapkan:
- Cangkul / sekop (untuk mengaduk), Karung / polibag / keranjang (pakai yg bekas), ember, Bokashi, Tanah
Ambil rimpang jahe dari kotak penyemaian
kemudian patah-patahkan dengan tangan rimpang jahe tersebut menjadi 2 – 3 ruas,
dimana 1 ruasnya terdapat minimal 2 mata tunas, lalu buat campuran antara
tanah dan bokashi dengan perbandingan 3 : 1. Masukkan campuran tanah dan
bokashi ke dalam karung/polybag dengan ketinggian sekitar 15cm, jika
menggunakan media karung sesuaikan terlebih dahulu tinggi karung dengan cara
menekuk bagian atas karung seperti gambar paling atas agar ketinggian sesuai. kemudian
masukan tunas bibit jahenya, satu karung bisa diisi sekitar 3-4 titik tanam
untuk hasil yang maksimal.
Setelah selesai penanaman keseluruhan
siram dengan air. Selama sekitar seminggu lakukan penyiraman rutin pagi dan
sore agar tunas tidak layu/kering.
Cara Pemupukan dan Perawatan pada Tanaman Jahe
Sirami tiap hari minimal sehari sekali,
tapi jika cuaca panas atau musim kemarau sebaiknya siram 2 x sehari. Sekitar
usia 2-4 minggu lakukan pengocoran dengan fermentasi PUPUK ORGANIK CAIR.
(PUPUK ORGANIK CAIR 5 tutup, Gula 3 sendok makan, Urine 2 liter, Feses 2 liter, difermentasi 24 jam). setelah fermentasi jadi campur dengan 15 liter air lalu gunakan untuk mengocor/ menyiram.
Lakukan penyemprotan dengan PUPUK ORGANIK CAIR dan PESTISIDA ORGANIK secara bergantian dengan interval 2 minggu – 4 minggu sekali. (bahan untuk menyemprot PUPUK ORGANIK CAIR/PESTISIDA ORGANIK 5 tutup, Gula 3sendok, bisa ditambah urine 0,5 liter fermentasi 24jam) kemudian campur air 1 tangki dan siap disemprotkan.
(PUPUK ORGANIK CAIR 5 tutup, Gula 3 sendok makan, Urine 2 liter, Feses 2 liter, difermentasi 24 jam). setelah fermentasi jadi campur dengan 15 liter air lalu gunakan untuk mengocor/ menyiram.
Lakukan penyemprotan dengan PUPUK ORGANIK CAIR dan PESTISIDA ORGANIK secara bergantian dengan interval 2 minggu – 4 minggu sekali. (bahan untuk menyemprot PUPUK ORGANIK CAIR/PESTISIDA ORGANIK 5 tutup, Gula 3sendok, bisa ditambah urine 0,5 liter fermentasi 24jam) kemudian campur air 1 tangki dan siap disemprotkan.
Lakukan pengurukan kembali dengan tanah +
bokashi (3:1) pada usia 2-3 bulan atau jika terlihat rimpang jahe yang
menyembul keluar timbun/uruk sekitar 10cm. Lakukan pengurukan ini
berulang-ulang seiring pertumbuhan jahe hingga usia sekitar 8 bulan atau sampai
karung /polybag terisi penuh dengan tanah urukan. Dengan teknik pengurukan
seperti ini kita akan mendapatkan hasil yang lumayan melimpah, karung/polibag
kita akan terisi penuh dengan rimpang jahe.
bahkan ada salah satu mitra kami yang
panen jahe satu karung/polibag berisi 20kg jahe wooww…. ALHAMDULILAH …???.
Jika langkah-langkah diatas sudah kita
lalui selama 8-10 bulan, sudah saatnya jahe kita siap dipanen,
Gajian Tiap Bulan Dengan Bertanam Jahe
Banyak orang beranggapan “bertani itu
tidak bisa memberi penghasilan tiap bulannya”, Bertani hanya memberi
penghasilan pas pada waktu panen saja. Menurut saya anggapan ini 100% salah,
buang jauh-jauh tuh anggapan seperti itu. Bagaimana cara mempunyai
penghasilan tiap bulannya dari bertani disini kita akan membahasnya 100
polybag/karung jahe, maka bulan february di minggu awal berikutnya kita tanam
lagi 100 polybag/karung, begitu juga bulan maret dan bulan-bulan berikutnya
Biasanya jahe sudah bisa dipanen di usia
8-10 bulan, lebih baik kwalitasnya jika panen di usia 10 bulan saja supaya jahe
matang tua sempurna. Jadi untuk jahe yang kita tanam di bulan january kita
panennya di bulan november awal, bulan february panen di bulan desember, maret
panen di january, begitu seterusnya sehingga mulai bulan november sampai
kedepan kita akan mempunyai penghasilan tiap bulannya dari hasil bertani.
Untuk skema tanam dan waktu panen Jahe bisa dilihat dari tabel di bawah ini :
Untuk skema tanam dan waktu panen Jahe bisa dilihat dari tabel di bawah ini :
Waktu Tanam
|
Jumlah Tanam
|
Waktu Panen
|
January
|
100 polybag
|
November
|
February
|
100 polybag
|
Desember
|
Maret
|
100 polybag
|
January
|
April
|
100 polybag
|
February
|
Mei
|
100 polybag
|
Maret
|
Juny
|
100 polybag
|
April
|
July
|
100 polybag
|
Mey
|
Agustus
|
100 polybag
|
Juny
|
September
|
100 polybag
|
July
|
Oktober
|
100 polybag
|
Agustus
|
November
|
100 polybag
|
September
|
Desember
|
100 polybag
|
Oktober
|
Hitung-hitunganya
gimana?
Berapa rupiah yang kemungkinan bisa kita
hasilkan tiap bulan?
Modal yang dibutuhkan tiap Bulannya dalam
bertanam Jahe :
Bibit jahe 100 rimpang x Rp.1.000,-
Rp.100.000
Polibag/karung 100 x Rp.1.500
Rp.150.000
Pupuk PUPUK ORGANIK CAIR dan PESTISIDA ORGANIK
Rp.250.000
TOTAL
Rp.500.000,-
Hasil Dari bertanam Jahe tiap bulannya :
Tanam jahe media karung dengan pola yang
kami tawarkan bisa menghasilkan 10-20 kg tiap karung/polybagnya. Tapi disini
kita ambil contoh hasil terendah saja misalkan saja 1 karung/polibag
menghasilkan 5 kg jahe dan harga jual per kilo jahe Rp.15.000.
Maka :
- 100 karung x 5kg 500kg
- 500kg x Rp.15.000 Rp.7.500.000
Jadi bisa kita ketahui nantinya mulai
bulan november sampai terus kedepan kita akan mendapat penghasilan Rp.
7.500.000. hasil ini bisa lebih jika hasil panen kita bisa maksimal 10 atau 20
kg/polybag apalagi jika harga jual harga naik hitung aja sendiri fantastis
bukan! Gimana impian beli mobil mewah pasti terlaksana bukan… Buktikan dan gali
ilmunya gratis selagi kita mau hanya dengan menjadi mitra kami!!
Semoga artikel singkat ini bisa jadi
inspirasi buat Anda, Selamat mencoba.